Beranda Budaya Menari di Tengah Mall, Resital Tari Sanggar Raksa Budaya Memikat Hati Pengunjung...

Menari di Tengah Mall, Resital Tari Sanggar Raksa Budaya Memikat Hati Pengunjung MOS

Sejumlah oenari dari Sanggar Reksa Budaya menunjukan kebolehannya. (Istimewa)

SERANG – Suasana Mall of Serang (MOS) berubah magis pada Sabtu 3 Mei 2025 lalu. Bukan lantunan musik belanja yang terdengar, melainkan derap kaki para penari dan gemulai gerakan yang menyatu dengan irama tradisional dari berbagai pelosok negeri.

Inilah Resital Tari ke-14 dari Sanggar Bina Tari Raksa Budaya. Sebuah sajian budaya yang tak sekadar memukau mata, tapi juga menggetarkan rasa cinta tanah air.

Mengusung tema “Wonderful Indonesia: Negeri yang Ajaib”, panggung sederhana di tengah pusat perbelanjaan itu menjadi panggung besar.

Sebanyak 75 penari muda yang membawakan enam tarian khas dari berbagai daerah Indonesia. Mereka menari bukan hanya dengan tubuh, tetapi juga dengan hati.

“Kami ingin menghadirkan keajaiban Indonesia—pesona alam, kekayaan budaya, keberagaman suku, dan bahasa yang luar biasa—melalui gerakan tari,” ujar Maya Rani Wulan, pengasuh sanggar yang juga menjadi pengarah artistik pertunjukan ini.

Dari megahnya Tarian Walijamaliha yang mengawali pertunjukan dengan nuansa khas Banten, penonton dibawa menelusuri Aceh lewat energiknya Ratoe Jaroe.

Lalu, irama ceria Renggong Manis dari DKI Jakarta menyusul, disambung hentakan tradisional Mapadendang dari Sulawesi Selatan.

Suasana sempat menghangat dengan tarian Jaipongan khas Jawa Barat dalam Leungiteun Jaipongan, dan ditutup manis dengan semangat Papua melalui Yamko Rambe Yamko.

Menurut Maya, Resital tahunan ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bisa dilakukan di mana saja. “Bahkan di ruang-ruang modern seperti mall,” ujarnya.

Resital Sanggar Raksa Budaya membuktikan bahwa seni tari adalah jembatan pengikat identitas bangsa dan anak-anak muda adalah penjaganya.

“Saya merinding lihat anak-anak kecil bisa tampil sebagus itu. Ini bukan sekadar hiburan, tapi juga pelajaran budaya,” ujar Lilis Suryani (42), salah satu pengunjung MOS yang menyempatkan diri menonton di sela belanjanya.

Baca Juga :  Banyak Keragaman Budaya, Kota Tangerang Potensial Jadi Tujuan Culture Tourism

Anak-anak muda, ibu-ibu, hingga pengunjung lokal berkumpul, terpesona oleh keberagaman yang ditampilkan.

Suara tepuk tangan kerap membahana usai setiap tarian, menjadi bukti bahwa budaya masih punya tempat di hati masyarakat, meski ditampilkan di tengah hiruk pikuk pusat perbelanjaan.

“Ini pengalaman pertama saya lihat tari Papua langsung. Keren banget! Gerakannya energik dan lagunya catchy,” kata Farel (17), pelajar SMA yang datang bersama teman-temannya.

Penulis : Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News