TANGERANG – Angka stunting di Kota Tangerang cukup memprihatinkan. Tercatat, sejak 2021 sudah mencapai 9,08 kasus bayi tumbuh kerdil tersebut.
Angka tersebut didapat berdasarkan data elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) Kota Tangerang.
“Menurut WHO angka tersebut masih di bawah ambang batas masalah kesehatan masyarakat karena masih di bawah 20 persen, jadi masih tergolong rendah,” ujar Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, Kamis (2/12/2021).
“Akan tetapi Pemkot Tangerang tetap terus melakukan upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kota Tangerang,” imbuhnya.
Sachrudin mengatakan, pihaknya melakukan upaya pencegahan dan penurunan angka stunting melalui intervensi secara terintegrasi. Caranya intervensi spesifik yang dilakukan oleh sektor kesehatan maupun sensitif yang dilakukan oleh sektor di luar kesehatan.
Upaya itu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia.
“Aksi tersebut salah satunya meliputi peningkatan surveilans gizi dan pemantauan pertumbuhan, peningkatan akses dan mutu paket pelayanan kesehatan dan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan balita dan remaja,” ungkapnya. (Ihy/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
