Beranda Peristiwa Mediasi Warga Warung Mangga dengan Sumarecon Berakhir Buntu

Mediasi Warga Warung Mangga dengan Sumarecon Berakhir Buntu

Warga Warung Mangga, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang dimediasi dengan Sumarecon di ruang Bamus DPRD Kota Tangerang, Rabu (23/9/2020).

TANGERANG – Mediasi puluhan warga RT 01 dan RT 02/ RW 02 Lingkungan Warung Mangga, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang dengan pengembang Sumarecon belum membuahkan hasil. Perwakilan Sumarecon yang hadir dalam hearing tersebut belum bisa memberi keputusan dan menampung hasil pertemuan tersebut.

Ketua Karang Taruna RW 02 Kelurahan Panunggangan Pungki Handoko mengatakan, ia menyayangkan penutupan akses jalan yang dilakukan pihak Sumarecon Senin (21/9/2020) lalu.

“Pasca pertemuan di Kelurahan Panunggangan bukannya kami ditemui dan diajak bicara baik-baik malah akses jalan yang ada ditutup dengan diamankan TNI Polri,” katanya kepada BantenNews.co.id.

Kata Pungki, warga masih tetap pada aspirasinya awal yakni penyediaan akses jalan yang layak untuk waraga sekitar.

“Kami tidak bicara berapa meter jalan yang harus disediakan, tapi kami minta jalan bisa dilalui mobil Damkar untuk antisipasi jika ada kebakaran,” ujarnya.

Sementara itu, warga lainnya, Awing mengatakan, ia dan warga Warung Mangga berkali-kali ingin duduk bersama dengan pihak Sumarecon namun tidak diberi ruang.

“Kami datang ke DPRD untuk meminta dewan memberi rekomendasi agar Sumarecon menyediakan akses jalan yang bisa dilalui mobil Damkar. Kami lihat kendala jangka panjang, jangan sampai kalau kebakaran tidak bisa tertangani karena mobil Damkar tidak bisa masuk,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo mengaku sudah meninjau secara langsung akses jalan yang disediakan Sumarecon untuk warga Warung Mangga.

“Saya sudah cek sama pak Rizal (anggota DPRD-red), mobil memang bisa lewat tapi ada dua hingga tiga tikungan yang agak krusial yang perlu diperlebar,” ungkap Gatot di hadapan warga dan pengembang Sumarecon.

Selain jalan, Gatot juga mengomentari penutupan akses ke area pemakaman yang juga tertutup dengan ditutupnya jalan di Warung Mangga.

“Kalau jalan bisa dikomunikasikan, cuma yang saya perhatikan akses makam yang sebelumnya ada di depan dan samping. Kalau dilakukan pemagaran keluarga atau teman-teman saya sulit akses masuknya dan harus muter,” ujar Ketua DPC PDIP Kota Tangerang itu.

Lebih lanjut, Gatot meminta pihak Sumarecon membuka akses jalan yang ditutup sampai ada keputusan yang disepakati bersama warga. “Kami minta akses jalan dibuka sementara hingga ada kesepakatan,” pungkasnya.

Ditemui usai mediasi, Legal Sumarecon Edo enggan berkomentar terkait mediasi yang dilakukan di Ruang Bamus DPRD Kota Tangerang itu. “Saya tidak bisa berkomentar, seperti yang saya sampaikan di dalam saja,” ujarnya.

Saat mediasi, Edo mengungkapkan, jika ada keberatan dari pihak warga pihaknya akan menampungnya dan menyampaikan kepada pihak yang berwenang mengambil keputusan. “Kami disini tidak bisa mengambil keputusan,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Warung Mangga mengeruduk Kelurahan Panunggangan, Senin  (14/9/2020) lalu. Mereka meminta pihak kelurahan mempertemukan warga dengan manajemen Sumarecon untuk membahas rencana penutupan akses jalan.

(Tra/Wan/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini