LEBAK – Kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak telah sukses mendaftarkan Masyarakat Suku Baduy sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam upaya ini, BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, turut serta dalam penyerahan Kartu JKN kepada Masyarakat Suku Baduy pada 26 September 2023.
David Bangun, Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan, mengungkapkan bahwa langkah ini bukan hanya memberikan keyakinan kepada Masyarakat Suku Baduy tentang manfaat keikutsertaan dalam Program JKN, tetapi juga merupakan upaya konkret dalam mencapai Universal Health Coverage (UHC) di Indonesia. Masyarakat Suku Baduy, yang berada jauh dari layanan kesehatan modern dan memiliki akses terbatas terhadap informasi mengenai manfaat perlindungan kesehatan dari Program JKN, kini mendapatkan akses yang lebih baik.
Menurut David, per 31 Agustus 2023, cakupan peserta JKN di Provinsi Banten telah mencapai 95 persen dari total penduduk provinsi tersebut, setara dengan lebih dari 12 juta jiwa. Ini adalah bukti nyata dari dampak positif kolaborasi ini, dan Masyarakat Suku Baduy sekarang memiliki akses ke layanan kesehatan yang terdaftar pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN. Hal ini sesuai dengan visi pemerintah untuk mencapai cakupan kepesertaan JKN hingga 98 persen dari total penduduk pada tahun 2024.
David menekankan bahwa Suku Baduy adalah contoh nyata bahwa dengan pendekatan yang tepat dan pemahaman yang kuat, komunitas yang terpencil pun dapat didaftarkan dalam Program JKN. Motivasi Masyarakat Suku Baduy untuk bergabung dengan Program JKN sebagian besar dipicu oleh kesembuhan salah satu warga Suku Baduy setelah mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas. Ini membuktikan bahwa pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat mengubah pandangan masyarakat.
Sementara itu, Bayu Teja Muliawan, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan, mencatat bahwa dari 9.297 penduduk Baduy, 4.602 jiwa di antaranya telah menjadi peserta JKN. Mereka terbagi menjadi dua kategori, di mana 4.005 jiwa terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, dan 597 jiwa lainnya terdaftar sebagai PBI APBD.
Bayu mengungkapkan harapannya bahwa secara bertahap, seluruh penduduk Baduy akan dapat menjadi peserta JKN, memungkinkan mereka untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa hambatan finansial. Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija, menyambut baik bantuan Program JKN dari pemerintah. Meskipun demikian, ia menggarisbawahi kebutuhan akan lebih banyak layanan kesehatan dan fasilitas yang dapat menjangkau Masyarakat Suku Baduy, tanpa melanggar aturan adat yang ada. (Dhe/Red)