Beranda Peristiwa Masyarakat Pandeglang Diimbau Waspadai Musim Kemarau

Masyarakat Pandeglang Diimbau Waspadai Musim Kemarau

Kantor BPBDPK Kabupaten Pandeglang di Jalan Raya Pandeglang-Labuan Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Pandeglang

PANDEGLANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang mengimbau masyarakat untuk waspada musim kemarau. Pasalnya, pada tahun 2024 kemarin ada sekitar 20 kecamatan di Pandeglang yang mengalami kekeringan ketika memasuki musim kemarau.

Kepala BPBDPK Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan penetapan status siaga kekeringan mengingat musim kemarau sudah mulai terjadi di Kabupaten Pandeglang. Meski sudah masuk musim kemarau, ia mengakui ada sebagian wilayah yang masih diguyur hujan.

Kata dia, penetapan siaga kekeringan merupakan antisipasi dari pemerintah ketika memasuki musim kemarau. Hal ini untuk menentukan langkah apa yang harus dilakukan ketika bencana tersebut sudah benar-benar terjadi.

“Kami dari BPBD sudah mulai mengantisipasi. Apalagi sudah ada satu desa yang mengalami kekeringan. Penetapan status siaga sedang dalam proses. Kalau lihat dari data, ada sekitar 20 kecamatan yang masuk zona rawan kekeringan. Itu sudah terjadi juga tahun lalu,” katanya, Selasa (29/7/2025).

BPBDPK mencatat, 20 kecamatan yang sempat mengalami kekeringan pada tahun 2024 kemarin diantaranya Kecamatan Picung, Sindangresmi, Panimbang, Sobang, Patia, Sukaresmi, Cibaliung, Sumur, Cibitung, Cigeulis, Angsana, Cimanggu, Cikeusik, Menes, Munjul, Kaduhejo, Cadasari, Banjar, Mekarjaya, Cisata, dan Labuan.

“Penetapan status tidak bisa sepihak. Harus melalui kajian bersama, termasuk dengan BMKG. Saat ini prosesnya sedang berjalan. Kita sudah ada tiga mobil tangki yang standby. Jumlah air yang dikirim akan menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan berdasarkan surat permohonan dari wilayah terdampak,” ungkapnya.

Selain kekeringan, pihaknya juga mengimbau masyarakat terkait potensi bencana kebakaran. Sebab, musim kemarau yang berkepanjangan biasanya terjadi pula kebakaran akibat suhu panas yang ekstrim pada lahan-lahan yang mudah terbakar seperti lahan perkebunan.

Baca Juga :  Harga Diri Bangsa, Pesta Olahraga Asian Games 2018 Harus Sukses

“Kami juga siaga terhadap bencana non-alam seperti kebakaran. Walau saat ini masih didominasi rumah warga, potensi menyebar ke lahan terbuka tetap ada,” tutupnya.

Penulis : Memed
Editor : Usman Temposo