Beranda Bisnis Maskapai Rugi Rp2,2 T Akibat Virus Corona

Maskapai Rugi Rp2,2 T Akibat Virus Corona

Ilustrasi - foto istimewa sapawarga.com

 

JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional di Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA) menyebut virus corona telah membuat usaha penerbangan merugi Rp2,2 triliun.

Kerugian berasal dari penerbangan domestik sebesar Rp1,2 triliun dan penerbangan internasional sebesar Rp1 triliun. Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja menyebut kerugian telah ditelan sejak Februari 2020.

Denon bilang penurunan penerbangan baik internasional mau pun domestik terbesar terjadi di 4 bandara utama yaitu  Soekarno-Hatta Tangerang, Kualanamu, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Untuk periode Februari hingga April, di 4 bandara tersebut penerbangan internasional turun 45 persen. Sementara itu, untuk penerbangan domestik penurunan sebesar 44 persen.

Rincinya, untuk Februari jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2018, penurunan tercatat sebesar 9 persen. Lalu Maret, untuk periode pembanding yang sama, penurunan di kisaran 18 persen.

“April 2020 dibanding April 2018, pendapatan turun sebesar 30 persen,” ucap Denon.

Ia bilang kemampuan maskapai bertahan bertumpu pada kebijakan pemerintah. Durasi larangan terbang yang diberlakukan pemerintah sekarang menjadi faktor penting.

Pasalnya, maskapai tetap diberi beban biaya parkir pesawat  walaupun sedang tak beroperasi. Kalau tekanan tersebut tak diatasi, masalah maskapai berpotensi menekan puluhan ribu karyawan.

“Penurunan penumpang dampaknya dirasakan karyawan yang jumlahnya puluhan ribu, tentu karena penurunan produktivitas pihak manajemen harus merumahkan pekerja,” kata dia.

Untuk itu, dia berharap pemerintah dapat sigap dalam menangani wabah virus corona dan menggelontorkan bantuan. Bantuan yang diharapkan; restrukturisasi atau relaksasi biaya beban dan utang.

(Red)

Sumber : CNNIndonesia.com

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini