TANGERANG – Suasana Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah turut disemarakkan dengan kegiatan penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan di Masjid Raya Al-A’zhom, Kota Tangerang, pada Sabtu (7/6/2025). Kegiatan ini menjadi momen berbagi yang sarat makna, diiringi semangat kebersamaan serta kepedulian sosial.
Walikota Tangerang, Sachrudin yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menyampaikan, pelaksanaan pemotongan dilakukan di hari kedua Idul Adha untuk mengakomodasi keterbatasan waktu di hari Jumat sebelumnya.
“Ini kita laksanakan di hari kedua karena kemarin Iduladha jatuh pada Jumat yang waktunya begitu sempit. Sehingga panitia bersepakat melaksanakan penyembelihan hari ini,” ujar Sachrudin.
Ia menambahkan, pelaksanaan kurban tahun ini bukan hanya sebagai bentuk ibadah, namun juga ajang meningkatkan semangat berbagi dan memperkuat keimanan.
“Kurban ini adalah salah satu cara untuk merefleksi kita terhadap kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Mudah-mudahan pelaksanaan kurban ini akan terus menambah ketakwaan, semangat, dan keyakinan kita kepada Allah SWT, serta kasih sayang kepada sesama,” lanjutnya.
Pemkot Tangerang juga terus memastikan seluruh hewan kurban yang disembelih telah melalui proses pemeriksaan kesehatan.
“Kami sudah melakukan upaya-upaya pemeriksaan kesehatan hewan kurban agar dipastikan sehat dan halal,” tambah Sachrudin.
Sementara itu, Ketua Panitia Kurban dan Idul Adha Masjid Raya Al-A’zhom Ustaz Chaerudin menyampaikan, tahun ini panitia menyembelih 14 ekor sapi dan dua ekor kambing di Masjid Al-A’zhom, sementara hewan kurban lainnya didistribusikan ke masjid dan musala di berbagai wilayah Kota Tangerang.
“Sebetulnya jumlah hewan kurban yang masuk lebih dari 30, tapi sebagian langsung kami distribusikan untuk disembelih di wilayah-wilayah lain,” ungkap Chaerudin.
Proses pendistribusian daging kurban juga berlangsung pada hari yang sama. Sebanyak 5.000 paket daging dibagikan kepada masyarakat sekitar secara tertib dan terorganisir.
“Pendistribusian dilakukan terpisah untuk menghindari kerumunan. Ibu-ibu menerima daging setelah salat zuhur, sedangkan bapak-bapak setelah asar,” jelas Chaerudin.
Tim Redaksi