LEBAK – Aksi mogok belajar yang dilakukan 634 siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, berimbas pada maraknya sikap penolakan mereka dari dunia kerja di Indonesia.
Bendahara Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Lebak, Acep Sumiarsa Ali mengatakan, kasus mogok sekolah ini menjadi catatan baru pengusaha di Kabupaten Lebak.
Android BantenNews.co.id
Download di Playstore. Baca berita tanpa iklan, lebih cepat dan nyaman lewat aplikasi Android.
“Dunia kerja merekrut karyawan itu yang berdedikasi tinggi. Kasus kemarin itu kan mungkin menunjukkan karakter calon angkatan kerja. Perusahaan tidak mungkin nyari karyawan yang membangkang,” kata Ace saat dihubungi, Senin (20/10/2025).
Ia mengungkapkan, banyak netizen maupun Human Resource Development (HRD) yang meminta agar alumni SMAN 1 Cimarga pada angkatan yang terlibat untuk ditolak dari dunia kerja.
“Perusahaan di Kabupaten Lebak tidak ada yang secara resmi mengeluarkan statemen tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan, dirinya meminta agar keputusan boikot terhadap calon tenaga kerja dari alumni SMAN 1 Cimarga yang ikut mogok sekolah tersebut untuk menjadi penilaian internal di perusahaan saja demi menjaga kondusifitas iklim industri di Kabupaten Lebak.
“Di Kabupaten Lebak tidak ada perusahaan yang berstatemen seperti itu. Tapi silahkan saja kalau menjadi penilaian, asal tidak menjadi konsumsi publik, cukup perusahaan saja yang tahu,” ucapnya.
Penulis : Sandi Sudrajat
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd