
CILEGON – Di tengah suara gemericik air yang menggenangi lubang-lubang jalan, seorang emak-emak tampak duduk tenang dengan sebatang joran pancing di tangannya.
Bukan di pinggir sungai atau kolam pemancingan, melainkan di tengah Jalan Purbaya, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon. Aksinya direkam oleh seseorang dan dalam hitungan jam, videonya menyebar viral di media sosial.
“Lagi apa Mak?” tanya si perekam dalam video berdurasi 34 detik itu.
“Lagi mancing keh,” jawab sang emak-emak santai, sambil mengayun joran di genangan air yang menutup lubang jalan.
Tawa pun pecah dari balik kamera, namun di balik gelak itu, ada nada getir yang tak bisa ditampik.
Aksi emak-emak itu bukan semata iseng. Ia menyampaikan pesan dengan cara yang paling sederhana dan memikat perhatian: satire visual. Di saat keluhan masyarakat tentang jalan rusak kerap luput dari perhatian, emak-emak ini memilih memancing harfiah dan simbolis perhatian publik.
Jalan Purbaya bukan nama baru dalam daftar keluhan warga soal infrastruktur. Warga sekitar mengaku kondisi jalan itu sudah lama rusak, dengan lubang-lubang yang makin parah ketika musim hujan datang. Air yang menggenang menciptakan kubangan besar, mirip kolam dangkal, cukup luas untuk ‘dipancing’.
Protes emak-emak pancingan itu adalah kulminasi dari kekecewaan warga. Sebuah ekspresi diam-diam yang lebih nyaring dari seribu teriakan.
Video itu sontak menuai reaksi netizen. Banyak yang menganggap aksi tersebut sebagai bentuk protes yang cerdas, kreatif, dan satir.
Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada satu pun pernyataan resmi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon terkait kondisi jalan tersebut atau aksi protes warga yang viral.
Wartawan telah mencoba menghubungi pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cilegon, namun belum mendapat respons. Begitu pula dengan pihak Kelurahan maupun Kecamatan.
Penulis: Usman Temposo
Editor: Wahyudin