Beranda Lipsus Mampukah Robinsar-Fajar Menata Pasar Kranggot?

Mampukah Robinsar-Fajar Menata Pasar Kranggot?

Suasana Pasar Kranggot Cilegon. (Foto: Dok. BantenNews.co.id)

CILEGON – Pasar Kranggot, sebagai pasar induk terbesar di Kota Cilegon, selama ini menjadi denyut nadi perekonomian masyarakat. Namun kondisinya memprihatinkan: kumuh, semrawut, becek saat hujan, serta persoalan klasik seperti pungutan liar (Pungli) dan parkir liar masih menjadi keluhan abadi pedagang maupun pembeli.

Walikota Cilegon, Robinsar yang baru menjabat menjanjikan penataan pasar di pusat kota ini. Namun, mampukah janji itu diwujudkan?

Berdasarkan pantauan langsung BantenNews.co.id, kawasan pasar tampak semrawut. Pedagang tumpah ke badan jalan, kendaraan parkir sembarangan, drainase tersumbat, serta aroma menyengat dari tumpukan sampah yang tidak terangkut maksimal.

Seorang pedagang sayur, Siti (49) mengatakan sejak dirinya berdagang wacana revitalisasi pasar terus digaungkan, namun tidak pernah terwujud. Keseriusan pemerintah daerah turut menjadi tanda tanya lantaran Pasar Kranggot tetap semrawut.

“Dari zaman walikota dulu sampai sekarang, katanya mau ditata, tapi kenyataannya tetap begini,” keluh Siti, Selasa (17/6/2025).

Masalah bukan hanya visual, tetapi juga menyangkut kenyamanan dan keamanan pengunjung. Terdapat laporan tentang aksi pungutan liar oleh oknum, hingga ketimpangan penarikan retribusi di pasar yang beralamat di Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang itu.

Robinsar menyatakan telah menugaskan Satpol PP dan dinas terkait lainnya untuk merancang skema penataan zona pedagang, termasuk relokasi ke lokasi sementara. Sebab itu terkait penertiban tersebut pihaknya mengintruksikan agar melakukan sosialisasi dengan benar dan tersampaikan kepada para Pedagang dengan baik.

“Sampaikan sosialisasi yang betul, yang sampai ke masyarakat, yang sampai betul paham merekanya, jangan sampai kita hanya sekadar menyampaikan surat selebaran, ditinggal, jangan,” ujar Robinsar dalam rapat koordinasi penataan Pasar Kranggot Kota Cilegon pada Selasa (17/6/2025).

Menurut Robinsar, langkah penertiban tersebut bukanlah penggusuran kepada para Pedagang, melainlan hanya merelokasi.

Baca Juga :  Ini Penjelasan KLHK Soal Lima Perusahaan di Cilegon Peraih Peringkat Merah

“Ini bukan menggusur, tapi kita ingin merelokasi, menempatkan pedagang sesuai dengan pada tempatnya. Dalam waktu dekat ini yah, itu yang akses depan, akses keluar masuk itu dalam 2 minggu kedepan kita akan relokasi, jadi nanti itu pedagang yang di depan, bapak ibu pedagang di jalur masuk dan keluar, dan juga yang dijembatan dan putar balik, itu akan direlokasi dengan tegas, akurat, namun tetap humanis, kita di sini bukan menggusur, kita di sini mau menertibkan, yang sesuai dengan tempatnya,” ucap Robinsar.

Robinsar mengakui memang saat ini kondisi Pasar Kranggot tak tertata dengan baik. banyak pedagang berjualan bukan pada tempatnya.

“Memang hari ini realitanya, para pedagang berjualan di badan jalan, di bantaran kali. Jadi di bukan tempatnya, kita di sini mau menertibkan supaya Pasar Kranggot lebih rapi lebih nyaman untuk masyarakat Cilegon,” katanya.

Robinsar berharap kerja sama semua stakeholder dalam menertibkan Pasar Kranggot. Ini dilakukan supaya pasar tradisional tersebut bisa lebih baik.

“Saya minta kerja sama yang kompak, tidak hanya ketika penertiban, tapi setelah penertiban, itu adalah poin utamanya. Satpol-PP saya minta patroli tiap hari, dan juga dari Dishub tempatkan petugas juga di posko bersama, juga dari Kodim dan Polres Cilegon. Memang yang sudah-sudah itu kan pasca penertiban paling lambat itu 3 sampai 4 bulan, pedagang balik lagi. Jadi kita semua pengen nih melihat, siapa tahu nih kita bisa memberikan kesadaran yang lebih kepada para pedagang,” katanya.

Robinsar meminta penertiban dilakukan secara tegas namun bisa menjaga kondusifitas, sehingga tidak ada keributan yang merusak ketenteraman.

“Saya minta penindakan ini tegas, tapi harus tetap humanis, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ada keributan, kericuhan yang terjadi awal-awal ketidakkondusifan. Saya minta sampaikan sosialisasi yang betul, sampai ke masyarakat sampai paham merekanya. Kalau bisa sebelum kita bertindak pedagang sudah pindah duluan. Kalau bisa seperti itu saya kasih lima jempol,” ucap Robinsar.

Baca Juga :  Irna Ajak Masyarakat Budayakan Magrib Mengaji

Penulis: Usman Temposo
Editor: Wahyudin

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News