Beranda Pemerintahan Makanan Penyebab Utama Kemiskinan di Provinsi Banten

Makanan Penyebab Utama Kemiskinan di Provinsi Banten

Ilustrasi - foto istimewa Tribunnews.com

SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan di Provinsi Banten mengalami kenaikan 0,01 persen atau bertambah menjadi sebanyak 7,38 ribu orang. Dari 661,36 ribu orang pada Maret menjadi 668,74 ribu orang pada September 2018.

Persentase penduduk miskin di perkotaan turun dari 4,38 menjadi 4,24 persen. Sementara, persentase penduduk miskin di perdesaan naik dari 7,33 pada Maret menjadi 7,67 persen pada September 2018.

“Selama enam bulan terjadi peningkatan sebesar 0,01 poin dari posisi 5,24. Penduduk miskin di perkotaan mengalami penurunan sedangkan di perdesaan mengalami peningkatan,” kata Kepala BPS Banten, Agoes Soebeno, saat merilis hasil survei sosial ekonomi nasional bulan September 2018 di Kantor BPS Banten, Kota Serang, Selasa (15/1/2019).

Agoes mengatakan peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan non makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.

“Pada September 2018 sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan tercatat sebesar 71,60 persen,” katanya dilansir merdeka.com.

Jenis komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, roti serta kopi bubuk dan kopi sachet.

“Sementara komoditas non makanan penyumbang terbesar garis kemiskinan di perkotaan dan perdesaan adalah sama yaitu biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi,” katanya. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini