Beranda Peristiwa Main HP Saat Hujan, 2 Warga di Pandeglang Tewas Tersambar Petir

Main HP Saat Hujan, 2 Warga di Pandeglang Tewas Tersambar Petir

Kerabat korban sedang takjiah ke rumah duka - (Memed/BantenNews.co.id)

PANDEGLANG – Hujan disertai petir yang mengguyur Kabupaten Pandeglang pada Sabtu (8/11/2020) kemarin menelan korban. Sebanyak dua orang warga asal Kampung Bojong Canar, Desa Dahu, Kecamatan Cikedal meninggal dunia setelah tersambar petir.

Kedua orang yang meninggal dunia tersebut yakni Herman Sanjaya (60) dan Adim Dawini (20) merupakan kakek dan cucu. Keduanya langsung meninggal di tempat sesaat setelah tersambar petir.

Diduga petir menyambar tiang antena Televisi yang mengakibatkan tiang antena yang terbuat dari batang bambu hancur dan langsung menyambar televisi dan kedua korban.

Nupus selaku kakak korban Adim menuturkan, sebelum kejadian dia bersama anaknya sedang berada di dalam kamar dan sempat diperingatkan oleh korban Adim agar tidak memainkan Handphone karena takut tersambar petir.

“Posisi saya di kamar sama anak saya yang kecil nah adik saya itu yang cowok ngasih tahu ‘teh jangan main handphone mending handphonenya disimpan dulu karena disini rawan takut tesambar petir’ yaudah handphonenya aku matiin terus ditaruh dibawah bantal saking takutnya,” tutur Nupus menirukan obrolannya dengan korban, Minggu (8/11/2020).

Kata Nupus, posisi ayahnya yang ikut menjadi korban saat itu sedang berada di depan televisi dan adiknya akan pergi mandi. Namun sebelum sempat pergi ke kamar mandi sang ayah minta diajarkan cara menggunakan handphone layar sentuh pada korban.

“Bapak juga lagi disitu (depan televisi), terus adik aku itu ngambil handuk mau mandi itu juga ga pake baju, habis itu bapak bilang ke adik aku kata bapak ‘Dim ajarin bapak handphone layar sentuh mau belajar, kan tadi bapak udah dari Tangerang udah diajarain, yaudah nanti abis mandi Adim ajarin,” jelas Nupus kembali menirukan obrolan kedua korban.

Nupus mengaku tidak mengetahui secara detail kejadian tersebut karena posisinya sedang berada di dalam kamar. Akan tetapi saat dirinya keluar kamar, kedua korban sudah tergeletak tidak bernyawa.

“Ga tahu tuh kejadiannya kaya gimana karena aku dengarnya dari dalam kamar, ga tau adik aku nyambut (kabel) televisi atau gimana terus ga tahu bapak main handphone atau seperti apa karena aku di dalam kamar, petir juga tidak terlalu keras kedengarannya tapi pas aku keluar posisi bapak sudah pada tidur tidak bergerak sama sekali,” ungkapnya.

Nupus yang panik melihat kedua anggota keluarganya sudah tergeletak langsung mencari pertolongan, namun karena hujan yang begitu besar membuat dirinya sulit menemukan warga.

“Saya langsung minta tolong keluar saking paniknya hujan-hujanan sama anak aku tapi ga ada yang nyautin sama sekali karena posisi hujan, saya nekat bawa payung nyari orang biar bapak sama Adim ke tolong dulu. Ada satu orang kesini,” tutupnya.

(Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini