TANGSEL – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) segera merealisasikan relokasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Raya Ir. H. Juanda, Kecamatan Ciputat Timur.
Mereka menilai posisi JPO yang ada saat ini tidak efektif dan terlalu jauh dari Kampus I UIN Jakarta. Sehingga tidak menjawab kebutuhan mobilitas harian sivitas akademika.
“Setiap hari kami mempertaruhkan keselamatan saat menyeberang. JPO yang sekarang tidak berada di titik strategis, dan itu membuat kami lebih memilih menyeberang langsung di jalan yang ramai kendaraan,” kata Rina, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Kamis (26/6/2025).
Menurutnya, JPO yang tepat di depan kampus akan menjadi solusi nyata dan harus segera dibangun.
Mahasiswa berharap sinergi antara kampus, pemerintah daerah, dan pihak swasta kali ini benar-benar menghasilkan langkah konkret. Relokasi JPO dinilai sebagai bentuk keberpihakan terhadap keselamatan publik, terutama mahasiswa.
“Kami bukan menuntut hal muluk-muluk. Kami hanya ingin bisa menyeberang dengan aman ke kampus kami sendiri. JPO itu hak kami sebagai pengguna jalan, bukan sekadar ruang iklan,” pungkas Rina.
Permintaan ini muncul setelah adanya pertemuan antara pihak kampus, Pemkot Tangsel, dan pihak vendor JPO pada 4 Juni lalu.
Dalam pertemuan itu, semua pihak sepakat untuk mengkaji ulang lokasi JPO agar lebih fungsional dan bermanfaat bagi masyarakat serta mahasiswa. Apalagi izin JPO eksisting yang dibangun pihak ketiga untuk kepentingan iklan akan segera habis pada Juli 2025.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Imam Subchi menjelaskan, relokasi ini tidak hanya soal fungsi, tetapi juga tentang keamanan dan kenyamanan pengguna.
“UIN Jakarta bahkan sudah menyiapkan desain awal untuk JPO baru. Kami ingin desain ini ramah pengguna, aman, dan representatif,” ujarnya sebagaimana tertulis dalam keterangan sebelumnya.
Rencana relokasi JPO akan melibatkan survei teknis antara pihak vendor dan tim dari UIN Jakarta.
Sementara itu, Pemkot Tangsel berkomitmen membantu proses perizinan hingga ke tingkat pusat agar pembangunan bisa segera dimulai.
Mahasiswa menilai komitmen ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan hanya pernyataan di atas meja.
“Sudah terlalu lama kami menunggu adanya fasilitas penyeberangan yang layak di depan kampus. Kalau menunggu terlalu lama, bisa-bisa terjadi kecelakaan lagi. Kami minta ini segera diwujudkan,” ujar Fadli, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum.
Menurutnya, keselamatan mahasiswa tidak boleh dikorbankan hanya karena urusan administratif dan birokrasi.
Pihak kampus sebelumnya sempat merencanakan membangun JPO secara mandiri, namun ditunda karena kebijakan efisiensi.
Mahasiswa berharap kajian relokasi tidak berlarut-larut dan segera dieksekusi agar manfaatnya segera dirasakan.
Penulis : Mg-Ahmad Rizki
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd