CILEGON – Gabungan mahasiswa pencinta alam se Banten mengaku kecewa dengan perlakuan oknum aparat setempat. Mereka diusir dari lokasi pengibaran bendera raksasa berukuran 16×10 di Bukit Teletubbies Merak, Kota Cilegon, Senin (17/8/2020).
Koordinator aksi, Cilong mengaku kecewa dengan oknum aparat setempat. Karena penolakkan pengibaran bendera raksasa terkesan mendadak. Padahal sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan warga.
Pada Selasa 11 Agustus 2020 perizinan telah dilakukan, tim humas dari kepanitiaan telah melayangkan administrasi secara prosedural. 16 Agustus mahasiswa tiba di lokasi dan melakukan reboisasi bersama warga setempat di Bukit Teletubbies. Kemudian pukul 23.00 WIB melakukan gladi untuk pengibaran bendera raksasa dan mempersiapkan peralatan keamanan untuk pengibaran. Pukul 03.00 WIB, tiga mahasiswa dipanggil warga setempat bahwasannya aparat dan warga setempat menolak pengibaran bendera raksasa dikarenakan tidak boleh memakai alat keamanan untuk pengibaran.
“Masalah klasik padahal alat yang kita gunakan untuk menjaga keamanan pengibaran. Semalaman kita diawasi. Pagi hari aparatur, dan warga berdatangan lebih banyak ke lokasi. Kita diusir. Acara yang seharusnya mulai pukul 07.00 WIB pada 17 Agustus 2020 gagal. Entah warga berubah pikiran,” ujarnya.
Sebetulnya Bukit Teletubbies adalah tempat peninggalan bersejarah dan tempat wisata di Kota Ciegon. Selanjutnya aksi dilakukan oleh mahasiswa pecinta alam dengan membawa bendera raksasa turun ke jalan.
(Dhe/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
