Beranda Peristiwa Longsor di Tangsel, Kontrakan Ambruk Timpa Kontrakan

Longsor di Tangsel, Kontrakan Ambruk Timpa Kontrakan

Sebuah rumah kontrakan di Cirompang, Kelurahan Kademangan, RT 02, RW 03. Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ambruk menimpa kontrakan yang di bawahnya, Kamis (27/2/2020).

 

TANGSEL – Sebuah rumah kontrakan di Cirompang, Kelurahan Kademangan, RT 02, RW 03. Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ambruk menimpa kontrakan yang di bawahnya, Kamis (27/2/2020).

Peristiwa itu terjadi pada pukul 10.30 WIB. Beruntungnya tak ada korban jiwa pada kejadian itu.

Rizki Sulaiman (12), penghuni kontrakan bawah mengungkapkan, dirinya merasa beruntung saat kejadian tidak ada di lokasi halaman kontrakan.

Dirinya pun sebelum kejadian sudah khawatir akan terjadi longsor. Pasalnya, tembok kontrakan atas sedikitnya sudah berjatuhan ke bawah, serta konstruk tanah yang bergeser.

“Iya sebelumnya udah pada jatuh itu batu-batunya, tanahnya juga udah pada retak. Barulah tadi siang itu ambruk,” kata Rizki kepada BantenNews.co.id, di lokasi kejadian, Kamis (27/2/2020).

Menurut Rizki, dirinya tinggal di kontrakan bawah itu bersama ibu dan ke 5 saudaranya. Pada saat kejadian dia mendengar suara ambruk yang cukup keras.

“Untungnya saat kejadian saya sama saudara saya lagi ga di lokasi halaman itu, tapi kalau ibu lagi tidur di dalam, jadi ga papa, karena kan yang tertimpa longsor cuman halaman ini saja,” jelasnya.

Sementara penghuni kosan atas Jumantoro menjelaskan, sebelum kejadian, dia sedang di dalam kontrakan dan seketika terdengar bunyi seperti mau ambruk.

Mendengar hal itu, sontak saja dia langsung keluar, dan benar saja terjadi longsor.

“Saya lagi sendiri terus denger suara krek-krek, langsung saja sayakeluar. Mungkin tanahnya bergeser karena musim hujan sepertinya,” terang Jumantoro.

Di tempat yang sama, pemilik kontrakan Hamim mengatakan, saat membangun kontrakan itu memang tidak memakai pondasi beton, melainkan hanya tembok biasa. Namun hal itu, kata dia, adalah arahan dari tukang.

“Kalau yang atas ini 1 pintu luasnya 40 meter, dan yang bawah 1 pintu juga luasnya 50 meter,” ujar Hamim.

Akibat kejadian itu, kata Hamim, dirinya merugi sekitar 30 juta. Sementara penghuni kontrakan dipindahkan dikamar kontrakan miliknya yang lain.

“Kalau yang atas ini saya pindahkan ke belakang kontrakan saya juga. Tapi kalau yang bawah di kontrakan sebelah punya orang lain,” pungkasnya. (Ihy/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini