Provinsi Banten memiliki kekayaan seni dan budaya yang lahir dari perpaduan tradisi Sunda, Jawa, dan pengaruh Islam. Kesenian tradisional Banten tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sarana ritual, dakwah, hingga identitas sosial masyarakat. Berikut lima kesenian tradisional Banten yang paling menarik dan ikonik:
1. Debus
Debus merupakan kesenian tradisional paling terkenal dari Banten. Kesenian ini menampilkan atraksi kekebalan tubuh seperti menusuk tubuh dengan besi tajam, membacok dengan golok, hingga disiram air keras tanpa terluka.
Debus berakar dari ajaran tarekat dan digunakan sebagai sarana dakwah Islam pada masa Kesultanan Banten. Hingga kini, Debus masih sering ditampilkan dalam acara adat, penyambutan tamu, dan perayaan hari besar.
2. Rampak Bedug
Rampak Bedug adalah seni tabuh bedug yang dimainkan secara berkelompok dengan irama kompak dan penuh semangat. Kesenian ini berkembang di wilayah Pandeglang dan Serang, serta kerap dipentaskan dalam festival budaya dan acara keagamaan.
Selain menjadi hiburan, Rampak Bedug juga melambangkan kebersamaan, kekompakan, dan semangat religius masyarakat Banten.

3. Pencak Silat Banten
Pencak Silat di Banten bukan sekadar seni bela diri, tetapi juga kesenian yang mengandung nilai spiritual dan filosofi kehidupan. Aliran silat Banten dikenal dengan gerakan tegas, sederhana, namun mematikan.
Dalam berbagai acara budaya, pencak silat sering ditampilkan dalam bentuk seni pertunjukan yang memadukan jurus, musik tradisional, dan unsur ritual.
4. Angklung Buhun
Angklung Buhun merupakan kesenian tradisional tua yang masih dilestarikan oleh masyarakat adat, terutama di wilayah Baduy dan sekitarnya. Alat musik bambu ini dimainkan dalam ritual adat dan upacara pertanian.
Angklung Buhun memiliki nilai sakral dan tidak dimainkan sembarangan, karena berkaitan erat dengan kepercayaan leluhur dan penghormatan terhadap alam.

5. Seni Beluk
Seni Beluk adalah seni vokal tradisional berupa lantunan tembang atau pupuh Sunda yang dinyanyikan dengan suara melengking dan penuh penghayatan. Kesenian ini biasanya dipentaskan dalam acara adat, khitanan, atau hajatan masyarakat.
Beluk mencerminkan kekayaan sastra lisan dan kehalusan rasa dalam budaya Banten, meski kini keberadaannya mulai jarang ditemui.
Tim Redaksi
