SERANG – Penerima bantuan sosial berupa beras seberat 12 kilo gram di Kelurahan Bendung, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, kembali mengeluhkan adanya pungutan liar dari oknum tertentu. Penerima mengeluhkan pungutan uang sebesar Rp15-20 ribu per karung.
Pungutan liar tersebut dipungut dari warga celon penerima. Jika tidak memberikan uang tersebut, warga diancam dengan tidak diberikan bantuan beras. “Kita diminta nebus semua, kalau nggak nebus berasnya nggak dikasih alias ditahan,” kata salah seorang warga kepada BantenNews.co.id, Kamis (13/1/2022).
Pantauan BantenNews.co.id di Kelurahan Bandung, Kecamatan Kasemen, Kota Serang beras yang dibagikan kepada warga berkualitas rendah. Beras berwarna kekuningan dan patah-patah. Selain itu, beras sudah beraroma apak. “Ya gimana karena kita lagi butuh terpaksa kami tebus, tapi berasnya begini, jauh dengan hasil pertanian di sini,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan masih berupaya mengkonfirmasi Kepala Dinas Sosial Kota Serang Poppy Nopriadi.
Baca juga: Penerima PKH di Kota Serang Disunat Rp60 Ribu
Sebelumnya, pengguna media sosial di Kota Serang kembali dihebohkan pengakuan Penerima Program Keluarga Harapa (PKH) di Kota Serang. Seorang ibu rumah tangga mengaku diminta uang untuk menebus bantuan sembako. Untuk 4 karung beras bantuan ia harus merogoh kocek Rp60 ribu. “Satu karung Rp15.000,” kata seorang wanita dalam rekaman video, Senin (3/12/2021) silam. (You/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
