Beranda Uncategorized Korupsi Jadi PR Calon Kepala Daerah di Banten

Korupsi Jadi PR Calon Kepala Daerah di Banten

(foto: tribunnews.com)

 

SERANG – Perkara korupsi dan pengangguran menjadi pekerjaan rumah calon kepala daerah di Banten. Setidaknya pekerjaan rumah tersebut menjadi pertimbangan untuk calon kepala daerah yang maju dalam Pilkada 2020 di empat wilayah di Banten.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (Alipp) Uday Suhada dalam acara dialog di acara HUT Gerindra bertajuk Mencari Sosok Kepala Daerah Sesuai Harapan Publik di Graha Mahesa, Jalan Serang – Pandeglang, Kota Serang, Minggu (9/2/2020).

Dari empat wilayah itu, nampaknya akan diikuti kembali oleh para incumbent seperti Bupati Serang Tatu Chasanah, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie dan Wakil Walikota Cilegon Ati Marliati.

Untuk Kabupaten Serang, selain persoalan pengangguran juga persoalan besar yang menjadi perhatian publik Kabupaten Serang berikutnya adalah masalah korupsi. “Tak kalah penting masalah kemiskinan di Kabupaten Serang tahun 2019 mencapai 61.54 ribu orang,” ujarnya Uday.

Di Kabupaten Pandeglang, kendaraan dinas pejabat setempat melukai hati masyarakat yang masih membutuhkan infrastruktur yang baik. “Pelayanan kesehatan juga masih memprihatinkan. RSUD rasa Puskesmas. Sering kali pasien harus dibawa dulu ke RSUD Lebak karena di RSUD Berkah tidak memiliki alatnya,” jelas Uday.

Di Kota Tangsel korupsi masih menjadi persoalan bagi rakyat Tangsel. Persoalan pengadaan Alkes dan TPPU masih menyisakan persoalan di KPK. Pengelolaan sampah/lingkungan juga menjadi persoalan besar yang dihadapi masyarakat Tangsel.

Di Kota Cilegon persoalan besar yang dihadapi oleh publik Cilegon juga sama, yakni korupsi. Bahkan dimahfum bahwa dua orang walikota sebelumnya tersandung kasus yang sama, yakni korupsi.

“Persoalan lain yang tidak kalah pentingnya adalah tingginya angka pengangguran yang mencapai 9,68%. Juga polusi udara dan air. Jika Anda melintasi perbatasan Anyer ke Cilegon, maka saya sarankan untuk menutup kaca mobil (atau menggunakan masker). Sebab dengan menutup kaca mobil saja, bau zat kimia menyengat akan tercium ke dalam mobil,” katanya. (You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini