Beranda Internasional Konflik Ukraina dan Rusia Bisa Picu Perang Dunia, Apa Dampaknya ke Indonesia?

Konflik Ukraina dan Rusia Bisa Picu Perang Dunia, Apa Dampaknya ke Indonesia?

Pasukan terjun payung Rusia berjalan menaiki pesawat kargo militer untuk berangkat ke Kazakhstan sebagai pasukan penjaga perdamaian di Bandara Chkalovsky, Rusia, pada (6/1/2021). [HANDOUT / RUSSIAN DEFENCE MINISTRY / AFP]

JAKARTA – Ketegangan antara Rusia dan Ukraina belum memperlihatkan perkembangan yang baik. Hingga Senin (21/2/2022) Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan hanya mengakui dua wilayah Ukraina sehingga menyebabkan konflik ini semakin memanas.

Pejabat senior AS mengklaim, dua wilayah yang diakui Rusia hanya Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR), yang sudah sejak lama memang didukung Rusia.

Selain itu, pasukan Rusia diyakini akan bergerak ke Donbas, salah satu wilayah konflik yang ingin memisahkan diri, paling lama Selasa ini.

Potensi perang diantara kedua negara jelas akan memberi dampak pada berbagai sektor di dunia, khususnya harga minyak. Minyak mentah Brent pada perdagangan Selasa (22/2/2022) pagi sempat naik menyentuh US$ 97,16 per barel.

Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya melesat menjadi US$ 94,00 per barel.

Lantas, apa dampaknya terhadap Indonesia? Indonesia merupakan salah satu negara yang mengimpor Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Disampaikan oleh mantan Gubernur Indonesia untuk Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Widhyawan Prawiraatmadja, situasi yang memanas diantara kubu NATO dan Rusia memberi dampak negatif pada Indonesia.

Harga minyak dunia yang melambung memaksa Indonesia meningkatkan anggaran pengadaan minyak. Dia membeberkan, kondisi geopolitik ini akan berpengaruh secara global dan nasional dan bukan hanya secara fundamental, tapi juga psikologis (non teknis).

“Hal ini secara berantai akan berpengaruh ke lokasi lain (domino effect). Ujung-ujungnya harga menjadi tinggi, dan biaya pengadaan minyak kita akan semakin besar. Jika harga domestik disesuaikan ada ancaman inflasi, jika tidak disesuaikan subsidi akan melonjak. Dampaknya bagi Indonesia jelas tidak bagus, jadi sebaiknya kita berdoa jangan sampai perang ini terjadi,” ungkap dia. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini