Beranda DPRD Banten Komisi V DPRD Banten Soroti Kisruh Rekruitmen Pegawai RSUD Labuan dan Cilograng

Komisi V DPRD Banten Soroti Kisruh Rekruitmen Pegawai RSUD Labuan dan Cilograng

Anggota Komisi V DPRD Banten Yeremia Menrofa. (Iyus/BantenNews.co.id)

SERANG – Kisruh proses rekruitmen pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuan dan Cilograng makin meruncing. Setelah Panitia Seleksi (Pansel) dilaporkan oleh Lembaga Advokasi Buruh (LAB) Humanity lantaran dinilai diskrimantif.

Kini, masalah muncul kembali, di mana sejumlah peserta yang telah lolos seleksi bahkan sudah menandatangani kontrak kerja malah diberhentikan secara sepihak oleh Pansel hanya lewat telepon.

Terkait kisruh rekruitmen pegawai rumah sakit baru miliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten itu mendapat sorotan tajam dari Komisi V DPRD Banten.

Bahkan, anggota Komisi V, Yeremia Menrofa tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kisruh yang terjadi.

Politisi PDI Perjuangan itu mengaku, Komisi V telah meminta kepada Pansel Pegawai RSUD Labuan dan Cilograng dalam pelaksanaan seleski untuk transparan, akuntabel.

“Saya sendiri mendapatkan keluhan, sebelum proses ini berjalan kami pernah menyampaikan rekomendasi agar dilakukan secara transparan akuntabilitas dan juga memprioritaskan anak-anak di sekitar,” ujar Yeremia, Kamis (8/5/2025).

Lebih lanjut, Yeremia menyayangkan adanya oknum yang diduga kuat menjadi penyebab utama kisruh dalam proses rekrutmen ini.

Pihaknya telah menyampaikan permasalahan ini secara resmi kepada Gubernur Banten, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten untuk segera dilakukan investigasi dan tindakan tegas.

Meski begitu, Yeremia berharap, mekanisme masa sanggah dalam proses rekrutmen tidak menghambat jadwal operasional RSUD Labuan dan Cilograng yang sangat dinantikan oleh masyarakat.

“Karena kami pun ingin segera beroperasi,” ujarnya.

Sementara, anggota Fraksi PPP-PSI DPRD Banten, Musa Weliansyah mengaku, dirinya juga mendapat informasi terkait adanya oknum Pansel yang bermain dalam proses rekruitmen tersebut.

Musa juga mengaku, dirinya sudah mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk membongkar dugaan kecurangan tersebut.

Baca Juga :  Belum Sempat Diresmikan, TPT RSUD Cilograng Sudah Ambrol

“Jadi kalau toh ada indikasi kecurangan harusnya itu hanya pada pemberian nilai afirmasi. Dan DPRD Sedang melakukan pengawalan bahkan hasil rapat kemarin kami semua sepakat akan mengusulkan pembentukan pansus ke pimpinan DPRD,” tegas Musa.

Ia juga memastikan 100 persen nilai afirmasi diberikan pada peserta yang memenuhi persyaratan. Musa juga menyatakan tak ada toleransi bagi yang tidak memenuhi persyaratan.

“Untuk itu peserta yang lolos jangan percaya terhadap calo yang mengklaim bahwa itu bantuanya, hanya karena ingin meminta uang. Jika ada segera laporkan kepada kami atau aparat kepolisian,” tegasnya.

Penulis : Tb Moch. Ibnu Rushd
Editor : Usman Temposo

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News