CILEGON – Ketua Komisi IV DPRD Cilegon, Saiful Basri angkat bicara soal peristiwa kobaran api yang muncul dari PT Pertamina Energy Terminal LPG Tanjung Sekong pagi tadi.
Ia prihatin kepada warga sekitar yang panik akibat dari adanya peristiwa tersebut, meski tak ada dampak kerugian secara langsung kepada mereka.
“Saya turut prihatin, walaupun warga gak mengalami kerugian materi, tapi setidaknya mereka sempat panik karena berada dekat perusahaan itu,” katanya, Sabtu (19/7/2025).
Belakangan dikabarkan, kobaran api dan kepulan asap hitam yang muncul dari PT Pertamina Tanjung Sekong itu akibat adanya aktifitas flaring atau pembuangan sisa gas.
Meski terdengar wajar, menurut Basri peristiwa semacam ini tak bisa dianggap remeh. Terlebih, kobaran api dan kepulan asap hitam itu muncul mendadak tanpa adanya pemberitahuan dari pihak perusahaan terlebih dahulu dan membuat warga sekitar panik.
“Kalau memang flaring, alangkah baiknya diinformasikan terlebih dahulu supaya tidak ada kegaduhan. Masyarakat kita ini punya pengalaman traumatis terhadap bencana-bencana industri,” ucap wakil rakyat dari Dapil Grogol-Pulomerak itu.
Oleh karena itu, guna memastikan kejelasan masalah tersebut, ia meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon untuk menindaklanjuti peristiwa itu ke PT Pertamina Tanjung Sekong.
“Saya harap DLH bisa berkomunikasi dengan mereka, Kalau memang lagi flaring sampai kapan, bagaimana atau ada apa itu perlu ditanyakan, supaya jelas dan masyarakat gak khawatir kalau terjadi lagi,” ujar Basri.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Cilegon Sabri Mahyudin mengungkapkan bahwa aktivitas flaring itu merupakan hal lumrah, meski tidak terencana.
“Memang flaring yang di Pertamina tadi itu tidak terencana, tidak seperti yang di Lotte kemarin itu karena mungkin terjadi sesuatu sehingga harus ada pembuangan,” ungkapnya.
Soal penyebab PT Pertamina Tanjung Sekong itu terpaksa melakukan flaring itu, ia mengaku masih menunggu informasi dari pihak perusahaan. “Nanti kita masih menunggu informasi dari perusahaannya sebenarnya apa yang terjadi,” tutupnya.
Penulis: Maulana
Editor : TB Ahmad Fauzi