Beranda Peristiwa Kisruh PPDB di SMAN 3 Tangsel, Sekolah Lempar Bola ke Dinas

Kisruh PPDB di SMAN 3 Tangsel, Sekolah Lempar Bola ke Dinas

Warga unjukrasa di depan SMAN 3 Kota Tangsel. (Ahnad Rizki-Mg/bantennews)

TANGSEL — Kepala SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Aan Sri Analiah akhirnya buka suara soal polemik Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang memicu amarah warga di tujuh Rukun Warga (RW) sekitar sekolah.

Ia menyebut, sengkarut ini terjadi akibat perbedaan mekanisme antara jalur zonasi dan jalur Sumbangan Pengembangan Mutu Belajar (SPMB).

Aan menegaskan, pihak sekolah tidak punya kewenangan dalam penetapan aturan.

“Dengan adanya juknis itu, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami di sekolah hanya sebagai pelaksana,” kata Aan saat ditemui di SMAN 3 Tangsel, Rabu (2/7/2025).

Seperti diberitakan, puluhan warga mengepung halaman sekolah di Jalan Benda Timur, Pamulang. Mereka kecewa lantaran puluhan anak yang tinggal dekat sekolah justru tak diterima melalui jalur zonasi.

Warga menuding, sistem seleksi yang digunakan tidak mencerminkan keadilan bagi lingkungan sekitar.

Terkait hal itu, Aan mengaku, telah menerima aspirasi dari para orang tua calon siswa yang ditolak. Namun, ia menegaskan, m kewenangan penuh berada di tangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten.

“Aspirasinya kami tampung, tetapi saya bukan pengambil kebijakan. Akan saya sampaikan ke Dinas Pendidikan Provinsi Banten,” ujarnya.

Aan berjanji akan membawa langsung laporan keberatan warga kepada pihak dinas provinsi.

“Insya Allah besok saya akan berangkat ke sana. Hasilnya nanti akan kami sampaikan ke masing-masing ketua RW,” katanya.

Warga Ancam Tutup Akses

Namun janji itu tak cukup meredakan amarah warga. Mujiianto, salah satu perwakilan warga, menyebut masyarakat berencana menutup akses keluar masuk sekolah jika permintaan mereka tak ditindaklanjuti.

“Kalau tetap tidak diakomodir, kami akan portal jalan. Tuntutannya sederhana: anak-anak ini bisa sekolah di SMA 3,” tegas Mujiianto.

Baca Juga :  Tindaklanjuti Arahan Pj Gubernur , Kadindikbud Banten Tinjau MPLS di Kota Tangerang

Sedikitnya 40 anak dari tujuh RW sekitar sekolah disebut tidak lolos seleksi. Warga menilai situasi ini mencederai semangat zonasi yang seharusnya memberi prioritas kepada siswa dari lingkungan terdekat.

 

Penulis : Mg-Ahmad Rizki
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd