Beranda Bisnis Kinerja Keuangan 2018, PT PCM Bukukan Laba Bersih Rp33 Miliar

Kinerja Keuangan 2018, PT PCM Bukukan Laba Bersih Rp33 Miliar

Pejabat Pemkot Cilegon dan PT PCM berfoto bersama usai menggelar RUPS Tahunan. (Ist)

CILEGON – Walikota Cilegon Edi Ariadi mengapresiasi kinerja PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM). Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan di hotel Grand Mangku Putra, Kota Cilegon pada Selasa (26/2/2019) diungkap, pada tahun 2018 lalu, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini mampu mendongkrak pendapatan dari tahun sebelumnya.

“Saya bersyukur ya, karena kinerja PCM tahun 2018 lalu ternyata memperoleh (peningkatan) laba 10 persen dari tahun sebelumnya. Kalau tahun (2017) lalu laba bersih itu Rp29 miliar, tahun (2018) ini nett di Rp33 miliar,” ungkap Edi usai menggelar rapat tertutup tersebut.

Dipaparkan, adanya peningkatan layanan jasa pandu dan tunda terhadap kapal berbendara asing telah mempengaruhi pendapatan PCM sehingga berkontribusi positif pada daerah tahun ini. “Juga karena kinerja kita bagus, agent-agent (kapal) itu lebih percaya sama kita. Walaupun memang kita mempunyai saingan, Pelindo. Tapi Alhamdulillah agent-agent itu berpihak sama kita, karena dia tahu kita ini perusahaan daerah yang sangat diperlukan,” terangnya.

Edi menambahkan, RUPS tersebut juga membahas terkait dengan rencana penambahan kapal operasional, yang opsinya yakni sewa atau belanja akan dibahas lebih lanjut. Namun demikian dirinya tak merinci kaitan dengan pembahasan menyangkut struktur kelembagaan, mengingat hingga saat ini PT PCM diketahui belum memiliki Direktur Utama yang saat ini masih dijabat oleh Arief Riva’i Madawi sebagai pelaksana tugas (plt).

“Struktur lembaga saya kira tinggal menyesuaikan saja. Pak Arief meskipun Plt tapi kinerjanya sudah bagus itu. Kayak saya juga jadi Plt, ngga ada masalah, dividen kita juga tercapai,” tandasnya.

Di tempat yang sama Plt Direktur Utama PT PCM, Arief Riva’i Madawi tidak menampik bila dari pendapatan yang dibukukan, pihaknya juga mencatat piutang dalam jurnal keuangan perusahaan. Namun laba bersih yang dikantongi tersebut setelah melalui penghitungan untuk operasional, sumbangan ke kas daerah dan keuangan perusahaan.

“Kita punya strategi pemasaran bahwa dalam konsep pelayanan itu harus yang terbaik. Kita juga mengeliminir supaya tidak sampai ada human error, agar pelayanan ini lebih baik. Piutang itu kan masih buku berjalan ya, karena tagihan-tagihan itu kan terus berjalan sampai kemudian akhir tutup buku. Tapi itu tercatat sebagai pendapatan kita. Sehingga pendapatan kita melampaui dari tahun yang lalu. Kalau di 2017 itu hanya Rp118 miliar, sekarang di 2018-2019 itu sudah mencapai Rp124 miliar,” terangnya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini