CILEGON – Pengunduran diri Direktur Utama (Dirut) PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS-CM), Novran Erviatman Syarifuddin diklaim Pemkot Cilegon imbas dari pemberlakuan kebijakan efisiensi di tubuh salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.
Kondisi permodalan BPRS-CM yang saat ini hanya Rp45 miliar dinilai oleh Walikota Cilegon, Robinsar yang juga selaku pemegang saham perlu dilakukan pengurangan posisi jabatan direksi.
“Itu menyikapi RUPS sebelumnya perihal efisiensi, ditambah juga kondisi permodalan BPRS-CM hari ini yang Rp45 miliar. Kalau di bawah Rp50 miliar itu cukup dengan 2 direksi. Jadi, makanya karena asumsi itu dan juga dalam rangka efisiensi, makanya beliau mundur,” ujar Robinsar kepada BantenNews.co.id melalui sambungan telepon, Senin (19/5/2025).
Informasi yang dihimpun, pengurangan posisi jabatan direksi dan karut marutnya kondisi keuangan BPRS-CM yang sejak empat tahun belakangan ini tak kunjung mampu memberikan dividen memaksa pemerintah daerah mengambil sikap tegas dengan mengevaluasi kinerja pejabatnya melalui kebijakan efisiensi.
Ditambah membengkaknya biaya operasional yang tidak berbanding lurus dengan pendapatan telah menjadikan BPRS-CM sebagai satu-satunya BUMD tanpa memberikan kontribusi sama sekali pada keuangan daerah.
“Oh iya, berkaitannya mah karena operasional terlalu tinggi, makanya perlu dikaji untuk pengurangan. Satu mah udah gak untung, cost-nya tinggi, makanya perlu ada efisiensi supaya bisa maksimal secara pendapatan dan tidak terkesan berlebihan,” ujarnya.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa di Ruang Rapat Walikota sekira pukul 11.00 WIB tadi, Pemkot Cilegon akhirnya menyetujui pengunduran diri Novran sebagai Dirut BPRS-CM sekaligus menunjuk Zamroni Tama, Direktur Operasional dan Kepatuhan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut.
Dalam rapat tersebut juga diketahui Pemkot Cilegon bakal memangkas gaji jajaran direksi BPRS-CM sebesar 30 persen yang diberlakukan mulai Juni 2025.
“Gajinya itu di atas Rp50 juta untuk Dirut kalau gak salah, tapi nanti dipangkas juga. Per bulan Juni dipotong 30 persen dalam rangka efisiensi dan memaksimalkan pendapatan agar profit, agar sehat perusahaannya,” tutup Robinsar.
Penulis : Maulana
Editor : Gilang Fattah