Beranda Komunitas KH Abdul Mu’thi dan Ahmad Kafi Nakhodai PCNU Kota Tangerang

KH Abdul Mu’thi dan Ahmad Kafi Nakhodai PCNU Kota Tangerang

KH Abdul Mu’thi dan Ahmad Kafi Nahkodi PCNU Kota Tangerang Masa Khidmat 2025–2030 (foto: Istimewa).

TANGERANG – Konferensi Cabang ke-VI Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang resmi menetapkan KH Abdul Mu’thi sebagai Rais Syuriyah dan Ahmad Kafi sebagai Ketua Tanfidziyah masa khidmat 2025–2030. Kegiatan tersebut digelar di Pondok Pesantren Roudlotussalaam, Cimone pada Sabtu (8/11/2025).

Dalam proses penetapan anggota Ahwa KH Abdul Mu’thi memperoleh 11 suara dari usulan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU). Adapun anggota Ahwa lainnya adalah KH Burhanudin (9 suara), KH Mulyadi Ya’kub (8 suara), KH Saeful Bahri (8 suara), dan KH Sofyan Rosada (5 suara).

Sementara itu, pada pemilihan Ketua Tanfidziyah, H. Ahmad Kafi memperoleh 9 suara dari total 12 MWCNU yang memiliki hak suara. Ia unggul dari Dedi Mahfudin, yang hanya memperoleh 3 suara.

Berdasarkan tata tertib persidangan, calon yang tidak memenuhi batas minimal dukungan tidak dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. Dengan demikian, Ahmad Kafi ditetapkan sebagai calon tunggal dan mendapat persetujuan tertulis dari Rais Syuriyah terpilih.

Ketua Tanfidziyah, H. Ahmad Kafi menegaskan bahwa fokus utama kepengurusan ke depan adalah memperkuat internal organisasi dan memperkokoh ukhuwah antarkader Nahdlatul Ulama di Kota Tangerang.

Ia menyoroti dinamika dalam konferensi yang tidak perlu dibawa secara serius. Karena menurut dia, yang lebih penting adalah menyodorkan energi untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Tanpa memandang kubu manapun, tanpa memandang barisan manapun.

“Sudah, konferensi telah selesai, sekarang mari kita bersatu, bersama-sama fokus mengurusi umat, lebih baik energi kita fokuskan dengan tindakan yang lebih kongkrit dan nyata,” ajak pria yang pernah menjadi Aktifis PMII Jogja ini.

Ahmad Kafi berkomitmen, dalam kepengurusan yang baru akan mengakomodir semua kader NU yang memiliki niat tulus dalam berkhidmat. Siapapun akan dirangkul dan diajak bersama-sama untuk membangun khidmah. Namun, dengan catatan kader NU yang memiliki dedikasi, kapasitas, dan kapabilitas dalam mencurahkan buah pikirannya dalam melayani umat.

Baca Juga :  Penyebrang di Pelabuhan Merak Melonjak Jelang Nataru 2023

“Ini bukan soal siapapun yang menjadi pemimpin, tapi inilah NU, semua kader dipanggil, semua berhak untuk berkhidmat, tapi ingat, luruskan niat dengan hati yang tulus,” tandasnya.

Penulis: Saepulloh
Editor: Usman