CILEGON – Ketua Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah Ali Mujahidin memberikan pandangannya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cilegon 2020.
Menurut Ali Mujahidin, masyarakat Cilegon sebenarnya sudah cerdas dalam menentukan pilihan pemimpinnya pada setiap pesta demokrasi lima tahunan digelar.
Hanya saja terdapat sistem kecurangan yang dikelola sedemikian rupa pada setiap perhelatan Pilkada.
Diduga kecurangan sistemastis ini dilakukan oleh petahana yang kembali maju mencalonkan diri.
“Dari dulu masyarakat Cilegon sudah cerdas, hanya mungkin kecurangan yang diduga sistematis,” ujarnya, Selasa (17/9/2019).
Mumu memaparkan bahwa indikasi kecurangan itu diduga dilakukan Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil), dimana saat perhelatan Pilkada pernah mengalami data penduduk ganda yang tidak menutup kemungkinan berimplikasi pada pemilih ganda yang diduga sebagai backup data di tempat pemungutan suara (TPS).
“Dan itu bukan rahasia umum,” tegas Mumu, panggilan akrabnya.
Saat ditanya apakah Pilkada 2020 mendatang kecurangan sistemastis tersebut berpotensi terjadi? Mumu enggan berspekulasi.
“(wartawan-red) simpulkan saja sendiri,” ucapnya sambil terkekeh. (Man/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
