Beranda Advertorial Ketua DPRD Kota Serang Tinjau Jembatan Dalung, Minta Pemkot Segera Perbaiki

Ketua DPRD Kota Serang Tinjau Jembatan Dalung, Minta Pemkot Segera Perbaiki

Ketua DPRD Kota Serang sementara, Budi Rustandi meninjau lokasi jembatan Dalung di Lingkungan perumahan Griya Permata Asri Dalung Kecamatan Cipocok Jaya

SERANG – Ketua Sementara DPRD Kota Serang, Budi Rustandi meninjau lokasi jembatan Dalung di Lingkungan perumahan Griya Permata Asri Dalung Kecamatan Cipocok Jaya, Selasa (24/9/2019).

Dewan meminta Pemkot Serang untuk melakukan perbaikan sementara sebelum ada peningkatan pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Kelurahan Dalung dan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya.

“Ini demi keselamatan warga agar bisa lewat aja dulu, jadi kami minta Pemkot Serang agar menggunakan anggaran pemeliharaan. Kita pakai anggaran perubahan untuk memperbaiki jembatan ini,” ujarnya.

Menurutnya perbaikan sementara merupakan solusi jangka pendek sebelum Pemkot Serang meningkatkan kualitas pembangunan jembatan tersebut pada 2020. Sebab masyarakat sekitar masih banyak yang menggunakan jembatan sebagai jalur alternantif.

Ketua DPRD Kota Serang sementara, Budi Rustandi meninjau lokasi jembatan Dalung di Lingkungan perumahan Griya Permata Asri Dalung Kecamatan Cipocok Jaya

“Rambunya tetap dipasang tapi sambil perbaikan. Soalnya masyarakat sini beda, mereka berpikir dari pada muter jauh, mending lewat sini. Padahal kan jalannya berbahaya. Makanya kita antisipasi supaya tidak jatuh korban,” katanya.

Sementara itu Kabid Bina Marga PUPR Kota Serang, Asep Heryawan mengamini inisiatif dewan agar Jembatan Dalung untuk dilakukan perbaikan sementara. Sebab masyarakat sekitar tetap menggunakan jembatan meski kondisinya berbahaya.

“Yah sesuai arahan ketua dewan tadi, kita optimalkan pemeliharaan dulu. Insha Allah kami siapkan sekitar 200 juta rupiah untuk lakukan pemeliharaan jembatan ini. Lantai jembatan kita gunakan kayu ringan aja dulu. Soal nanti dibangun ulang atau permanen nanti kita kaji dulu. Baiknya seperti apa,” ucapnya.

Sebelumnya Walikota Serang, Syafrudin berjanji akan membangun ulang jembatan yang menghubungkan antara Kelurahan Dalung dan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya di tahun 2020 mendatang. Jembatan yang saat ini sudah terlihat rapuh, dinilai sudah tidak layak digunakan untuk aktivitas warga.

“Ternyata (kondisi jembatan) tidak layak pakai, khawatir kalau dipakai warga akan menimbulkan bahaya dengan putusnya sling (jembatan),” ujarnya usai peninjauan lokasi didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Serang, M Ridwan.

Maka dari itu, pihaknya berjanji akan membangun ulang jembatan tersebut melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni di tahun 2020 mendatang.

“Ke depan akan kita teliti, dan tahun 2020 pasti kita anggarkan untuk dibuat yang baru, kalau kita anggarkan di perubahan itu tidak mungkin,” ujarnya.

Bahkan kata dia, jembatan tersebut akan dibangun lebih besar dari sebelumnya, dan akan bisa dilewati oleh kendaraan bermotor roda dua. “Dari yang tadinya luasnya 1 meter, kita akan buat menjadi 2 meter. Tapi kalau untuk kendaraan roda empat itu tidak akan bisa hanya untuk pejalan dan kendaraan roda dua,” ujarnya.

Untuk anggarannya sendiri, dibutuhkan sekira Rp1,5 miliar dengan material yang kuat untuk menahan berat pengguna jembatan. Jembatan tersebut juga diprediksi akan sama seperti pembangunan jembatan yang ada di Pekarungan. “Jembatannya mungkin akan sama seperti yang di Pekarungan,” ujarnya.

Sementara untuk status tanahnya sendiri, Walikota Serang Syafrudin tidak begitu mempermasalahkan. Pihaknya akan meminta pemilik untuk mengaspal jalan tanah dari perumahan Griya Permata Asri (GPA) ke jembatan.

“Tanahnya tidak ada kesulitan, karena ini milik developer yang mungkin tidak membutuhkan ini, jadi nanti kita minta diaspal. Kemudian karena ini jembatan milik warga nanti akan kita ambil untuk jadi aset Pemkot sehingga tidak ada masalah,” ujarnya.

Meski demikian, sebelum jembatan dibangun, pihaknya mengimbau warga untuk tidak melewatinya untuk sementara waktu. Namun bila masyarakat memaksa, maka paling tidak jembatan tersebut tidak boleh digunakan dengan beban berlebih atau dilewati oleh pengguna yang banyak.

“Kalau bebannya amat berat khawatir jembatannya putus. Pak RT nanti yang akan mengawasi jalan ini, belum lagi jembatan itu alasnya ditutup sama bambu karena bolong, kalau merosot bisa jatuh,” ujarnya. (Advertorial)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini