Beranda Peristiwa Ketua DPRD Cilegon Pertanyakan PCM Dapat 3 Juta Kubik Pasir Laut PT...

Ketua DPRD Cilegon Pertanyakan PCM Dapat 3 Juta Kubik Pasir Laut PT Lotte

Ketua DPRD Cilegon, Fakih Usman Umar (gilang)

CILEGON – Ketua DPRD Kota Cilegon, Fakih Usman Umar mempertanyakan PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) yang bakal mendapatkan jatah sekitar 3 juta kubik hasil pengerukan pasir laut PT Lotte Chemical Indonesia.

Menurut Fakih, jatah 3 juta kubik yang akan digunakan untuk Pelabuhan Warnasari tersebut harus dikaji kembali. Sebab, pengerukan pasir laut dapat membahayakan ekosistem di perairan Cilegon.

Fakih juga mengungkapkan belum ada tembusan dari Pemkot Cilegon terkait wacana pengerukan pasir Laut PT Lotte Chemical Indonesia yang juga menjadi keuntungan bagi PT PCM.

“Belum ada pemberitahuan atau tembusan dari PT PCM maupun Pemkot Cilegon. Dapat 3 juta kubik pasir laut itu untuk apa dan seperti apa kerjasamanya kita juga tidak tahu?. Terus lumpur dari PT Lotte Chemical Indonesia juga apa manfaatnya buat Pelabuhan Warnasari,” ujar Fakih, Rabu (24/7/2019).

Fakih menegaskan bisnis yang dijalankan PT PCM harus jelas sesuai dengan kor bisnisnya. Dia juga mempertanyakan uang lumpur PT Lotte Chemical Indonesia yang dibuang ke lahan Pelabuhan Warnasari masuk ke kas daerah atau tidak.

“Informasinya itu kan bisnis, pasti ada uangnya. Masuk ke kas daerah tidak itu, mungkin wartawan tahu?,” celetuk Fakih.

Fakih berharap Pemkot Cilegon dan PT PCM transparan dalam mengambil kebijakan dan melibatkan DPRD Kota Cilegon.

“Soal pengerukan pasir laut pasti ada dampaknya terhadap ekosistem, baik bagi nelayan dan masyarakat secara luas. Jadi harua terbuka karena kebijakan yang diambil imbasnya kepada masyarakat,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, wacana pengerukan pasir laut PT Lotte Chemical Indonesia juga ternyata membawa berkah sendiri bagi PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM). Pasalnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Cilegon itu kebagian sekitar 3 juta meter kubik hasil pengerukan pasir laut dari perusahaan asal Korea Selatan tersebut.

Itu diungkapkan Walikota Cilegon, Edi Ariadi kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Manajemen PT Lotte Chemical Indonesia di Ruang Walikota Cilegon, Rabu (17/7/2019).

“Dermaga Lotte itu kan harus didalami, misalnya kan sekarang dalamnya 14 meter, kan harus menjadi 20 meter, otomatis kan disedot, sedotannya itu kan masuk ke Lotte, ke PCM juga kebagian 3 juta meter kubik. Dan itu izinnya bukan ke saya, izinnya Kementerian, bukan saya loh, berarti kita mendapatkan hal-hal yang positif ya,” ucap Edi.

“Terus kita juga akan dibantu, PCM dibantu pasir laut dan tanah merahnya. Jadi kita kerja samanya baik sebetulnya,” lanjut Edi.

Edi menuturkan bahwa dalam pertemuan yang digelar tertutup itu banyak membicarakan berbagai hal, di antaranya soal perizinan hingga penyediaan pohon mangrove.

“Kita pertanyakan juga terkait perizinan, kaitan bahannya dan sebagainya. Mangrove juga besok ada di Banten, dipindahkan mangrovenya,” ucap Edi.

Dia menuturkan memang saat ini pihak perusahaan masih mengurus berbagai hal terkait persiapan pembangunan perusahaan kimia raksasa tersebut.

“Semuanya masih diurus. Dan sekarang juga posisinya lagi status quo. Belum masalah tanah yang belum selesai juga,” ucapnya. (Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini