Kepindahan Neymar dari Barcelona ke Paris St. Germain (PSG) disebut keliru. Neymar lebih mudah jadi pemain terbaik di dunia saat bermain di Barca.
Superstar Brasil itu berlabuh ke PSG setelah klausul rilisnya sebesar 222 juta euro ditebus pada Agustus 2017. Sejak saat itu, Neymar terus bersinar dengan mengemas 29 gol dan 19 assist hanya dalam 31 penampilan di Ligue 1.
Kendati demikian, Neymar terus dispekulasikan tidak bahagia di Paris. Pemain berusia 26 tahun itu dikaitkan dengan kepindahan ke Real Madrid, ataupun ‘pulang’ ke Barcelona.
Eks pemain Barca dan timnas Brasil, Edmilson, menilai Neymar telah membuat pilihan yang keliru sejak awal. Level PSG masih di bawah Barcelona.
“Dia memutuskan pergi ke PSG dan meninggalkan Barcelona,” Edmilson mengatakan kepada Omnisport, yang dilansir detik.com.
“Menurut pendapat saya, itu adalah sebuah kekeliruan karena Piala Dunia segera digelar dan, kalaupun dia memang ingin menjadi nomor satu [pemain terbaik di dunia], berada di Barca dia bisa mencapainya lebih cepat ketimbang di PSG, tanpa mengurangi rasa hormat kepada mereka.”
“Dan dia mengalami waktu yang sulit, karena mungkin di Ligue 1, PSG itu dua atau tiga langkah di depan tim-tim lain. Bukan karena lawan-lawan yang buruk sih, melainkan PSG memiliki sebuah skuat internasional, dan untuk sebuah skuat internasional dengan klub-klub itu persoalan yang rumit.”
“Saya harap sih dia bisa menjaga mentalitasnya dengan baik, tetap antusias, karena ini penting bagi seorang pemain, tidak peduli seberapa hebat bakatnya. Kalau dia tidak bahagia, dia tidak menikmati sepakbola sebagai profesinya, dia bisa memiliki rambut terindah di dunia, tapi dia tidak akan mencapai apa yang dia inginkan,” pemenang Piala Dunia 2002 bersama Brasil itu menyimpulkan. (Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
