Beranda Bisnis Kepala BPKAD Pastikan Modal Konversi Tersedia di Bank Banten

Kepala BPKAD Pastikan Modal Konversi Tersedia di Bank Banten

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti

SERANG – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti memastikan dana konversi suntikan modal untuk Bank Banten sebesar Rp1,5 triliun tersedia di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Banten itu. Alokasi suntikan modal itu sendiri berkurang dari rencana awal sebesar Rp1,9 triliun.

Rina menjelaskan, sebelumnya Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) berencana untuk mengkonversi dana kas daerah (kasda) yang tertahan di Bank Banten sebesar Rp1,9 triliun untuk dijadikan suntikan modal.

“Rencana konversi Rp1,9 triliun betul. Pak Gubernur juga sudah menyempaikan atas dana tertahan bisa dikonversi, dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) setuju supaya selaras. Dan memang uang sudah ada di Bank Banten,” jelas Rina, Jumat (10/7/2020).

Namun, Rina menjelaskan, berdasarkan perhitungan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) anggaran konversi yang semula direncanakan Rp1,9 triliun berkurang Rp400 miliar menjadi Rp1,5 triliun.

“Kenapa BPKAD di awal ngga Rp1,5 triliun. Dan memang (dana) kas kita Rp1,9 triliun, yang terdiri dari Rp1,5 trilium kas pemprov dan Rp400 miliar sekian yang sudah disalurkan ke bendahara OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan dana outstanding lainnya. Makanya TAPD menghitung kembali atas dana yang telah disalurkan makanya jadi Rp1,5 triliun,” jelas Rina.

Saat disinggung terkait dana Rp400 miliar yang sudah disalurkan ke OPD, Rina mengaku, dana tersebut masih tertahan di Bank Banten.

“Yang jelas itu masih tertahan di Bank Banten. BUD (Badan Usaha Daerah) masih bertanggungjawab atas rekening  yang sudah disalurkan. Makanya kas itu harus dilaporkan jadi satu kesatuan kasnya Pemprov Banten,” ujarnya.

Rina menegaskan, konversi yang dilakukan merupakan dana kasda yang tertahan di Bank Banten.

“Artinya sudah ada di Bank Banten. Jadi begini, ada giro dilaporkan di neraca Bank Banten. Giro ini dialihkan jadi penambahan modal, jadi kecukupan modal ekuiti dipindahkan secara catatan akuntansi sehingga Bank Banten bisa sehat dengan tambahan Rp1,5 triliun,” tegasnya.

Terkait skema penyaluran modal, Rina mengaku modal triliunan tersebut akan disetorkan melalui rekening PT. Banten Global Development (BGD). “Penyertaan modal harus lewat BUMD PT BGD. Jadi sebelum masuk ke Bank Banten, ke BGD dulu. Baru nanti ke Bank Banten,” ujarnya. (Mir/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini