Beranda Bisnis Kementan Salurkan 50 Ton Kedelai untuk Pengrajin Tahu Tempe di Banten

Kementan Salurkan 50 Ton Kedelai untuk Pengrajin Tahu Tempe di Banten

Anggota Komisi II DPRD Banten Maretta Dian Arthanti saat mengunjungi pengrajin tahu tempe di Kramatwatu. (Iyus/BantenNews.co.id)

SERANG – Anggota Komisi II DPRD Banten, Maretta Dian Arthanti menyambut baik upaya Kementerian Pertanian yang telah memberikan 50 ton kedelai untuk pengrajin tahu dan tempe di Banten. Hal itu dilakukan untuk menurunkan harga kedelai yang saat ini cukup mahal.

Diketahui, penyaluran puluhan ton kedelai tersebut bagi pengrajin tahu dan tempe akan disalurkan melalui Kopti Kabupaten Serang dengan harga jual Rp8.500 per kilogram dan Rp9.000 per kilogram di tingkat pengrajin.

Dikatakam Maretta, meski belum memenuhi harga terendah penjualan, dirinya tetap mengapresiasi langkah Kementan yang menggelontorkan stok kedelai bagi pengrajin tahu tempe di Banten.

“Tentu upaya ini sangat kita apresiasi, meskipun belum bisa memenuhi harga terendah yang diharapkan. Namun setidaknya ini bisa memberikan sedikit kebahagian, pengrajin bisa menyisihkan keuntungan buat keluarga mereka,” kata Maretta, Jumat (19/3/2021).

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu juga berharap adanya bantuan kedelai dapat memecahkan persoalan harga di bawah.

“Saya berharap persoalan harga kedelai ini bisa segera normal kembali. Tidak hanya sementara, namun bisa lebih untuk jangka yang lama. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten juga harus bisa mengambil peran nyata dalam upaya penstabilan harga di pasar melalui BUMD Agrobisnis yang ada,” ujar Maretta.

Sementara itu, Ketua Kopti Kabupaten Serang, Dadan Subarna menyambut baik kedatangan puluham ton kedelai. Dirinya juga berharap bantuan Kementan dapat menekan harga kedelai yang saat ini cukup mahal di pasaran.

“Saya rasa ini juga merupakan hasil perjuangan PSI dan Ibu Maretta yang beberapa waktu lalu mengunjungi Kopti dan pengrajin tempe di Kramatwatu.  Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maretta selaku anggota komisi II yang membidangi perekonomian bersama tim dari PSI yang sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap jeritan pengrajin tahu dab tempe disini,” ujar Dadan.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Banten, Aan Muawanah juga membenarkan informasi tersebut saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.

“Ya, operasi pasar kedelai rencana mulai dilakukan di hari Senin, 22 Maret 2021 di pengrajin Cipete, Kramatwatu. Harga gakoptindo beli ke importir Rp8.500, jual ke pengrajin 9000,” kata Aan.

(Mir/Red)

 

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini