SERANG – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Banten, A. Bazari Syam menyatakan pihaknya telah memberikan pembinaan rohani bagi para korban bencana tsunami Selat Sunda. Itu untuk memberikan penyembuhan trauma bagi para korban.
“Sudah diinstruksikan kepada penyuluh dan guru agama untuk memberikan pembinaan rohani. Saat terjadi bencana kemarin juga saya langsung mengumpulkan para pembina agama, agar bertanggungjawab terhadap pemeluk agamanya,” kata Bazari saat acara rapat koordinasi Humas Kanwil Kemenag Banten di salah satu rumah makan daerah Pabuaran Kabupaten Serang, Kamis (27/12/2018).
Dia memastikan bagi para korban bencana, selain materil juga mendapatkan bantuan non materil seperti pembinaan rohani tersebut.
“Karena mayoritas muslim, maka sudah diinstruksikan kepada penyuluh agama honorer dan KUA untuk memberikan pembinaan rohani. Termasuk juga dalam pendistribusian sembako, sudah ada poskonya,” lanjut Bazari.
Ia juga mengatakan, beberapa pegawai Kemenag tercatat menjadi korban bencana tsunami tersebut, baik korban jiwa, maupun luka-luka. Untuk itu, direncanakan akan ada pemberian bantuan secara simbolik untuk beberapa korban oleh Menteri Agama pada hari Sabtu (29/12/2018) nanti.
“Total ada 11 korban, 8 orang meninggal, itu pegawai maupun keluarga dari pegawai kemenag. Sedangkan untuk bangunan, ada 5 yang rusak sedang,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Binmas Katolik, Osner Purba mengatakan, korban tsunami Selat Sunda yang menjadi korban ada warga yang memeluk agama katolik. Warga tersebut berasal dari Kota Cilegon.
Menurutnya, korban tersebut merupakan pegawai PLN yang turut serta mengikuti kegiatan gathering PLN bersama keluarganya.
“Istrinya meninggal, anaknya satu orang meninggal dan dua lagi selamat dengan luka-luka. Korban selamat sedang kritis dan dirawat di rumah sakit,” ujarnya. (Dhe/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
