Beranda Pemerintahan Kembangkan Pariwisata, Pemkab Lebak Belajar ke Banyuwangi

Kembangkan Pariwisata, Pemkab Lebak Belajar ke Banyuwangi

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menandatangani nota kerja sama. (Foto ist)

 

LEBAK – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya melakukan penandatanganan naskah kesepakatan kerja sama daerah dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Shaba Swagata Blambangan Banyuwangi, Rabu (27/2/19).

Kesepakatan bersama ini sebagai pedoman dalam melaksanakan kerjasama untuk mengembangkan potensi  dalam rangka pembangunan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan visi Lebak menjadi destinasi wisata Unggulan Nasional Berbasis Potensi Lokal, pemerintah Kabupaten Lebak memandang perlu belajar kepada pemerintah Banyuwangi yang telah berhasil mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan menurunkan angka kemiskinan melalui sektor pariwisata.

Seusai menandatangani Memorandum of understanding (MOU) Bupati Iti Octavia mengatakan, melihat pesatnya perkembangan Kabupaten Banyuwangi melalui sektor pariwisata tanpa mengenyampingkan ketahanan pangan, Pemkab 9Lebak akan menggali potensi yang dimiliki.

“Tentunya Lebak akan belajar mengenai pengelolaan pariwisata, mengingat visi yang sama antara Kabupaten Lebak dan Kabupaten Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata,” kata Iti Octavia.

Selain pariwisata, Bupati Lebak juga akan mempelajari tata kelola pemerintahan Kabupaten Banyuwangi yang telah menjadi role model nasional dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) peringkat A sebagai rujukan yang diusulkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).

Dalam kesempatan itu, Bupati Banyuwangi mengungkapkan rasa bangga dengan diadakannya kerja sama daerah dengan Kabupaten Lebak, banyak hal yang bisa dikerjasamakan dan bisa saling diadopsi oleh masing-masing kabupaten.

“Setiap daerah pasti punya tantangan dan potensi yang berbeda-beda”. Kata Abdullah Azwar Anas

Ia juga menyampaikan, Sejak Kemenpan RB, Bappenas dan Kemendagri menjadikan Banyuwangi sebagai rujukan nasional, pada tahun 2018 Pemkan Banyuwangi menerima sebanyak 35 ribu kunjungan dan Pemerintah Pusat menetapkan Banyuwangi sebagai kabupaten paling kreatif dengan 340 Inovasi.

Baca Juga :  Akibat Jalan Rusak di Lebak, Ibu Hamil Ditandu Hingga Bayinya Meninggal

Pada pemaparannya, Azwar Anas menyampaikan, salah satu inovasinya yaitu smart kampung dengan semua desa di Banyuwangi sudah terhubung internet gratis dan akan direncanakan pembangunan warung pintar, yaitu warung-warung kelontong yang akan diisi fasilitas wifi gratis, sehingga akan meningkatkan pertumbuhan UMKM di Banyuwangi.

“Dalam pengembangan pariwisata dan UMKM, Banyuwangi telah menurunkan angka kemiskinan dari 20,4% menjadi 9,4%,” ujarnya. (Ali/Red)