Beranda Pemerintahan Kemarau Panjang, Pemprov Banten Pastikan Stok Suplai Logistik Atasi Kekeringan Cukup ...

Kemarau Panjang, Pemprov Banten Pastikan Stok Suplai Logistik Atasi Kekeringan Cukup     

Warga tengah mengantre mendapatkan air bersih akibat kekeringan yang melanda 14 desa di Kabupaten Pandeglang dan sekitarnya. (Foto: Memed/BantenNews.co.id)

SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memastikan stok suplai logistik untuk mengatasi kekeringan yang terjadi Banten akibat musim kemarau dalam keadaan mencukupi.

Dengan demikian, pemprov sudah sangat siap untuk memberikan bantuan jika diminta oleh pemerintah kabupaten/kota.

Sekda Banten, Al Muktabar mengatakan, untuk mengatasi kekeringan, pemerintah kabupaten/kota menjadi otoritas pertama dalam mengambil tindakan penanggulangan. Hingga saat ini, pemprov belum menerima laporan adanya kabupaten/kota yang menetapkan status darurat kekeringan.

“Sampai saat ini belum terima, tapi nyatanya di masyarakat sudah ada (yang mengalami kekeirngan). Kekurangan air bersih terutama, tapi kalau sampai diajukan kabupaten/kota belum,” ujarnya di Masjid Raya Albantani, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Jumat (23/8/2019).

Mantan Ketua Ikatan Widya Iswara Indonesia itu menuturkan, lantaran sudah ada beberapa wilayah yang mengalami kekeringan, pemprov senantiasa untuk memberikan bantuan sesuai kewenangannya. Terlebih, jika dampak dari bencana itu terjadi di lintas kabupaten/kota.

“Itu basis dasarnya kabupaten/kota dan apabila meluas antar kabupaten/kota maka dia menjadi kewenangan provinsi. Seperti juga bencana, provinsi bisa bertindak secara leluasa bila dia menjadi tanggap darurat provinsi. Kita punya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kalau saya cek itu, kemarin saya berkunjung ke sana, kesiapannya siap,” katanya seperti dikutip dari BPKAD Banten.

Selain menggunakan sumber daya yang dimilikinya, kata dia, pemprov juga akan mengoptimalkan dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan. Bahkan, beberapa perusahaan sudah siap untuk memberikan bantuan.

“Kita coba melihat umpanya mengoptimalkan CSR oleh saudara kita, para pengusaha yang bisa care terhadap itu. Bentuknya nanti silakan mereka yang membantu sendiri. Ada yang sudah komunikasi ke saya, jadi mereka siap berapa tangki (air bersih) dan seterusnya,” ungkapnya.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi pada Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Yanuar Hendri mengatakan, beberapa wilayah di Banten terpantau tidak mengalami hujan selama lebih dari 60 hari. Dengan kata lain, Banten dan sekitarnya kini sudah memasuki puncak musim kemarau.

Meski demikian, pola musim hujan yang terjadi saat ini terbilang masih normal. Pihaknya memprediksi musim kemarau akan berakhir seiring masuknya musim hujan pada Oktober mendatang.

“Musim hujan untuk Banten nanti paling cepat di akhir Oktober. Dari Agustus sampai Oktober ini kan masih ada sekitar dua bulan lagi. Imbauannya lebih kepada (suplai) air bersih akan menurun, defisit kapasitasnya, mungkin bisa lebih kepada penghematan air bersih,” tuturnya.

 (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini