Beranda Peristiwa Keluarga Tahanan  yang Meninggal di Rutan Serang Mengaku Ikhlas

Keluarga Tahanan  yang Meninggal di Rutan Serang Mengaku Ikhlas

Keluarga tahanan yang meninggal dalam rutan. (Rasyid/bantennews)

SERANG– Naimah, istri dari almarhum AS (50), tahanan kasus pencabulan yang meninggal di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Serang, mengaku telah ikhlas menerima kepergian suaminya.

Naimah menegaskan, bahwa ia bersama keluarganya sudah mengaku ikhlas atas kepergian suami dan bapak dari anak-anaknya, dan memastikan tak akan menuntut pihak mana pun atas peristiwa tersebut.

“Kalau saya sebagai istrinya, saya sudah ikhlas. Mungkin memang sudah takdir suami saya. Semuanya sudah kelihatan beres,” kata Naimah saat ditemui di kediamannya, Kamis (6/11/2025) malam

Dengan suara tenang, ia menegaskan tak ingin memperpanjang persoalan terkait penyebab pasti meninggalnya anggota keluarganya di dalam tahanan.

“Gak ada tuntutan apa pun. Gak mau memperpanjang, udah cukup. Saya ridho, sudah ikhlas,” tuturnya.

Kata Naimah, ia kini hanya ingin menenangkan diri bersama anak-anaknya, menjalani hidup sehari-hari seperti biasa.

“Saya juga pengen tenang, suami saya juga pengen tenang di sana. Sekarang saya jalani hari seperti biasa, bersama anak saya. Udah selesai semua,” sampainya.

Untuk diketahui, AS meninggalkan empat orang anak kandung. Menurut Naimah, seluruh keluarga telah menerima kepergian AS dengan lapang dada.

“Anak-anak juga sudah ridho. Semua sudah beres,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, AS yang merupakan tahanan titipan Polresta Serang Kota, meninggal dunia hanya beberapa jam setelah dipindahkan ke Rutan Kelas IIB Serang.

Kepala Pengamanan Rutan Serang, Faiz Ghozi, sebelumnya menjelaskan bahwa AS tiba di rutan pada Jumat pagi sekitar pukul 10.40 WIB, dibawa oleh Unit PPA Polresta Serang Kota.

Setelah melalui proses administrasi dan penempatan kamar tahanan, pada malam harinya sekitar pukul 20.50 WIB, petugas menerima laporan bahwa AS mengalami sakit mendadak.

Baca Juga :  Oknum DPRD Pandeglang Ditetapkan Sebagai Tersangka Pencabulan

“Petugas segera membawa ke klinik rutan, lalu dirujuk ke rumah sakit. Namun saat tiba di rumah sakit sekitar pukul 21.00, ia sudah meninggal dunia,” katanya.

Ia menambahkan, saat pertama kali masuk, kondisi fisik AS dinyatakan sehat oleh pihak kepolisian. “Belum sampai satu hari ditahan, kondisinya baik,” ujarnya.

Pihak rutan telah melakukan investigasi internal untuk mengetahui penyebab pasti kematian.

Namun begitu, keluarga menolak autopsi dan memilih menerima peristiwa itu sebagai bagian daripada musibah.

“Kami sudah menjelaskan secara terbuka kepada keluarga, dan mereka menyatakan menerima dengan ikhlas,” tukasnya.

Penulis: Rasyid
Editor: TB Ahmad Fauzi