PANDEGLANG – Apip, adik dari Rohim korban pembacokan gegara masalah air mendesak polisi agar menghukum berat pelaku yang telah melukai keluarganya. Akibat pembacokan yang terjadi pada Jumat (29/11/2019) lalu, korban hingga saat ini masih dirawat d RSUD Berkah Pandeglang.
Kata dia, selama ini kakaknya memiliki kelakuan baik di masyarakat. Bahkan, kakaknya dipercaya oleh masyarakat untuk mengurus musala di kampung mereka.
“Pelaku benar-benar biadab dan tak punya rasa kemanusiaan main bacok saja kakak saya. Padahal kakak saya hanya menjalankan amanah kesepakatan warga, bukannya ngomong baik-baik, malah main hakim sendiri (dibacok),” kata Apip dengan nada kesal, Senin (2/12/2019).
“Pokoknya kami minta pelaku dihukum seberat-beratnya, tak ada ampun pokoknya harus dihukum. Sebab pelaku sudah keterlaluan dan tega membacok kakak kami. Makanya, kami memohon pihak kepolisian jangan sampai membebaskannya,” sambungnya.
Menurutnya, saat ini Rohim masih dalam kondisi kritis dan masih pendarahan. Bahkan kakaknya belum bisa bicara sama sekali karena luka parah di dagu dan mulutnya.
“Di telinganya saja masih pendarahan, darahnya juga susah berhenti. Kondisinya sekarang belum bisa bicara karena luka di mulut dan dagunya parah,” jelasnya.
Ia mengaku, sangat berterima kasih atas kesigapan anggota Polres Pandeglang yang telah berhasil membekuk pelaku pembacok kakaknya tersebut.
“Saya atas nama perwakilan keluarga sangat berterima kasih kepada pihak kepolisian yang langsung berhasil menangkap pelaku,” ucapnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP DP Ambarita mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi-saksi, pihaknya sudah menetapkan pelaku sebagai tersangka dan menahannya.
“Tersangka dan saksi-saksi sudah kami periksa. Saat ini kami sudah menetapkan tersangka dan menahannya. Begitu juga korban sudah dilakukan scan di bagian kepala dan saat ini masih dirawat di RSUD Berkah Pandeglang,” tambahnya. (Med/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
