Beranda Kesehatan Keluar Keringat Dingin dan Napas Megap-Megap Itu Bisa Jadi Tanda Serangan Jantung

Keluar Keringat Dingin dan Napas Megap-Megap Itu Bisa Jadi Tanda Serangan Jantung

(Gambar: emc.id)
(Gambar: emc.id)

SERANG – Gejala serangan jantung masih banyak yang belum mengenali, dimana ditandai munculnya keringat dingin dan megap-megap. Pertanyaanya bagaimana cara beri pertolongan pertama serangan jantung?

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Muhammad Hatta, Sp.JP(K),FIHA membenarkan keringat dingin dan megap-megap atau napas tersengal-sengal jadi salah satu tanda serangan jantung.

Tapi kata dr. Hatta, keringat dingin ini harus disertai sesak napas atau sakit dada sebelah kiri. Jika mengalaminya kemungkinan besar ia akan segera alami serangan jantung.

“Ini dikarenakan keringat dingin merupakan hasil reaksi tubuh dari jantung yang mengalami kesulitan untuk mengalirkan darah dari penyempitan pembuluh darah, sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk memompa darah,” ujar dr. Hatta melalui melansir suara.com (jaringan BantenNews.co.id).

Serangan jantung adalah kondisi saat adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah terhambat. Darah yang tidak mengalir inilah yang menyebabkan jantung kekurangan asupan darah sehingga terjadi kerusakan otot jantung.

Dokter yang berpraktik di Eka Hospital Pekanbaru ini menambahkan, sesak napas atau megap-megap yang dibarengi keringat dingin ini terjadi karena jantung tidak bisa memompa cukup darah untuk seluruh tubuh.

“Reaksi-reaksi ini bisa terjadi dalam jangka waktu panjang maupun pendek, tergantung dari tingkat keparahan kondisi jantung Anda,” tambah dr. Hatta.

Selain dua gejala di atas, ada juga tanda lain serangan jantung yanh harus diwaspadai seperti kelelahan mendadak, pusing dan mual, sensasi panas terbakar di area dada, rasa sakit yang menjalar ke leher hingga tangan.

Kondisi ini sangatlah fatal, sehingga harus tahu pertolongan pertama serangan jantung untuk menyelamatkan nyawa. Pertama, jangan panik agar penolong bisa berpikir jernih.

Kedua, coba mengecek respon kesadaran dengan cara memanggil korban berkali-kali dan menepuk pipi.

“Jika korban masih dapat merespon maka segera tempatkan mereka di posisi nyaman dan segera hubungi bantuan medis selagi memantau kondisi dan gejala korban,” jelas dr. Hatta.

Ketiga, bila korban tidak merespon maka segeralah minta bantuan orang lain untuk meminta bantuan. Lalu cek nadi dan napas korban.

Jika tidak ada tanda-tanda denyut nadi atau pernapasan, maka segera lakukan teknik bantuan hidup dasar (BHD) dengan kompresi dada korban sebanyak 30 kali.

Tapi jangan lupa sambil meminta bantuan sebelum lakukan BHD jika sedang seorang diri menolong korban. Usahakan terus kompresi dada hingga korban sadar atau hingga bantuan datang.

“Istirahatkan diri jika Anda kelelahan saat melakukan BHD dan minta orang lain menggantikan Anda untuk membantu korban jika memungkinkan,” tutup dr. Hatta.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini