SERANG – Puluhan murid kelas 3 SDN Pabuaran, Lingkungan Unyur, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, harus menjalani proses belajar mengajar di ruang perpustakaan. Kondisi ini terjadi akibat sekolah kekurangan empat ruang kelas baru (RKB).
Akibatnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut dilakukan secara bergilir pagi dan siang. Bahkan, siswa kelas 3 harus belajar lesehan di lantai ruang perpustakaan sejak tahun lalu.
Kepala SDN Pabuaran, Dian Priantini mengungkapkan jumlah siswa di sekolahnya mencapai 266 anak dengan 10 rombongan belajar (rombel). Namun, jumlah ruang kelas yang ada tidak mencukupi.
“Kurangnya banyak, empat ruangan. Jadi sekolahnya pagi dan siang. Kelas 1, 2, 3, dan 4 dibagi dua shift. Kalau ada mata pelajaran gabungan seperti olahraga, semua masuk pagi. Tapi kalau tidak, sebagian masuk siang,” jelas Dian, Jumat (15/8/2025).
Dian menuturkan, kekurangan ruang kelas ini sudah disampaikan langsung kepada Walikota Serang, Budi Rustandi, saat berkunjung ke sekolah pada 28 Juli 2025.
Menurutnya, Walikota berjanji akan membangun ruang kelas baru di lahan bekas rumah dinas yang sudah tidak layak pakai.
“Mudah-mudahan janji beliau direalisasikan. Tim aset kota sudah kami laporkan, supaya rumah dinas itu bisa dialihfungsikan menjadi ruang kelas,” ujarnya.
Dian menambahkan, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang juga sudah meninjau lokasi dua hari lalu.
“Alhamdulillah, dari PU sudah datang Pak Safwan dan Pak Aziz. Mudah-mudahan segera dibangun,” harapnya.
Keluhan serupa datang dari orangtua siswa, Eem. Ia berharap Pemkot Serang segera menindaklanjuti pembangunan RKB di SD Negeri Pabuaran.
“Kami butuh sekali tambahan ruang kelas dan aula. Mohon bantuan pemerintah,” katanya.
Sementara itu Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Ahmad Supi mengaku belum menerima laporan resmi terkait kekurangan RKB di SD Negeri Pabuaran.
“Coba nanti saya konfirmasi ke Bu Kasi. Kalau langsung ke Pak Walikota biasanya beliau telepon Bappeda untuk menganggarkan. Tapi ke saya belum ada tembusan,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya siap menindaklanjuti informasi ini.
“Siap, nanti saya tanyakan ke PU dan Bappeda. Biasanya Pak Wali langsung berkomunikasi dengan bagian anggaran dan perencanaan,” ujarnya.
Penulis : Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd