SERANG – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten menyelamatkan uang negara dari kasus tindak pidana korupsi di Banten sebesar Rp4.859.016.000. Uang negara tersebut terdiri dari 57 perkara yang tengah ditangani oleh Kejati Banten dan jajarannya.
Dari 57 perkara tersebut, 16 kasus dalam tahap penyelidikan, 16 kasus dalam proses penyidikan, dan 25 kasus dalam tahap penuntutan. Dari 57 kasus tersebut terdiri dari perkara yang tengah ditangani olek Kejaksaan Tinggi Banten 8 kasus dengan total penyelamatan keuangan negara sebesar Rp125 juta.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak sebanyak 10 perkara dengan penyelamatan keuangan negara mencapai Rp548.716.000. Kejari Kabupaten Tangerang sebanyak 9 kasus dengan total penyelamatan keuangan negara sebesar Rp1.805.000.000. Kejari Pandeglang 7 kasus dengan penyelamatan keuangan negara sebesar Rp59.100.000.
Kejari Cilegon sebanyak 8 kasus dengan total penyelamatan keuangan negara sebesar Rp1.000.000.000. Kejari Serang sebanyak 11 kasus dengan total Rp1.129.350.000. Kejari Kota Tangerang sebanyak 3 kasus dengan total penyelamatan keuangan negara sebesar Rp191.850.000. Sedangkan untuk Kejari Tangsel nihil.
Hal tersebut disampaikan dalam rilis Kejati Banten dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi se Dunia 2019.
Wakajati Banten Jacob Hendrik menyebutkan bahwa pihaknya bukan hanya fokus dalam melakukan pemberantasan korupsi di Banten. Upaya pencegahan juga merupakan bagian integral dalam melakukan pemberantasan korupsi di Banten.
“Semakin sedikit kasus korupsi bukan berarti tidak ada penanganan, tapi bisa jadi ada keberhasilan di upaya pencegahan,” kata dia.
Selain menyelamatkan keuangan negara, Kejati Banten dan jajaran juga telah mengembalikan kerugian keuangan negara sebesar Rp7.810.571.176. (you/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
