Beranda Pariwisata Keindahan Curug Cipatala Menjadi Alternatif Berwisata di Tengah Pandemi Covid-19

Keindahan Curug Cipatala Menjadi Alternatif Berwisata di Tengah Pandemi Covid-19

Tiara Pelitawati ( Mahasiswa Fakultas Ekonomi Sekretari D3 Universitas Pamulang)

SERANG – Wisata alam sangat populer di kalangan masyarakat, apalagi di tengah pandemi. Berwisata di masa adaptasi kebiasaan baru karena menawarkan kesegaran udara serta ketenangan dan keasrian alam. Pasti hampir semua orang butuh liburan untuk merefresh kembali pikiran dan tubuh ditengah kesibukan sehari-hari.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa di masa pandemi Covid-19, jenis wisata alam menjadi pilihan utama bagi para wisatawan karena memiliki risiko penularan lebih kecil ketimbang destinasi wisata di tengah kota.

Agar tak penasaran dan traveler bisa menikmati liburan yang aman,  berikut tren wisata domestik yang bagus banget di sukabumi jawabarat.

Curug dalam bahasa jawa berarti “AIR TERJUN” Destinasi wisata alam Curug  Cipatala, di Desa Penumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, menjadi alternatif wisata di masa pandemi Covid-19. Objek wisata air terjun yang memiliki bungker peninggalan VOC berada di areal perkebunan milik swasta.

Keberadaan bungker yang berada di areal air terjun, memanjang persis berada di balik kawasan wisata, menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi kawasan curug Cipatala berbentuk  mirip separuh lingkaran kepala guci, menjorok ke dalam dengan panjang hampir mencapai 200 meter itu,  menjadi alternatif para wisatawan untuk  beristirahat.

Curug Cipatala ini belum banyak diketahui masyarakat umum.  Keberadaannya masih sangat alami dan asri. “Banyak orang datang  hanya untuk sekadar rehat untuk menyepi, terutama saat pandemi Covid-19. Sehingga sangat cocok untuk dikunjungi,” kata salah seorang wisatawan, Dahlan.

Meski hanya memiliki ketinggian kurang lebih 15 meter dan Dengan  kedalaman dasar kubangan mencapai 8 meter. Curug Cipatala memiliki daya tarik lain bagi wisatawan. Dan, dinding curug Cipatala  berbentuk lingkaran cekung yang menjorok ke dalam, mirip separuh lingkaran kepala guci dengan ukuran lingkaran panjang sekitar 200 meter.

Tidak hanya air jernih, dinding batuan air terjun disini cukup unik ditambah panorama alam disekitar tebing air terjun dipastikan menjadi daya tarik tersendiri Curug Cipatala.

Suhendri (44), salah seorang buruh perkebunan, mengatakan, tidak hanya Curug Cipatala, tapi keberadaan bungker menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

“Konon, sejak zaman VOC Belanda, lalu berganti kolonial Kerajaan Belanda, tempat ini sudah menjadi lokasi wisata bagi Tuan, Nyonya, dan Sinyo Belanda,” katanya.

Buktinya, kata Suhendi, kawasan wisata tersebut berada tidak jauh dari gudang pabrik perkebunan peninggalan Belanda. Gudang yang kini beralih fungsi menjadi kantor perkebunan.

“Dulu tempat wisatanya orang Belanda. Mereka meniti jalur masuk gua melalui gudang yang berada tidak jauh dari perkebunan,” katanya.

Bagi yang penasaran ingin mengetahui keunikan spot wisata air terjun Cipatala, mudah dijangkau. Akses menuju ke lokasi Curug Cipatala, dari kota sukabumi menuju arah terminal Bojonglopang, Kecamatan Jampangtengah, menempuh perjalanan sekitar 28 Kilometer. Dari terminal Bojonglopang, lanjutkan perjalanan hanya menempuh 1,5 kilometer.

Penulis : Tiara Pelitawati ( Mahasiswa Fakultas Ekonomi Sekretari D3 Universitas Pamulang)

 

 

 

 

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini