Beranda Kesehatan Kasus Warga Digigit Ular Tinggi, Stok Anti Bisa di Lebak Menipis

Kasus Warga Digigit Ular Tinggi, Stok Anti Bisa di Lebak Menipis

Ilustrasi - foto istimewa Google

LEBAK – Stok Anti Bisa Ular (ABU) yang berada di Puskesmas di Kabupaten Lebak saat ini menipis. Sebab itu itu pemerintah setempat akan mengalokasikan anggaran untuk pembelian ABU di APBD perubahan 2022.

Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Lebak, Endang Komarudin mengatakan, jika saat ini stok ABU yang tersisa hanya ada sekitar 44 vial. Menipisnya ABU di Kabupaten Lebak lantaran adanya kekosongan di pihak produsen.

“Kami mendapat informasi resmi dari pihak yang memproduksi serum ABU bahwa ada kekosongan, dan baru ada kembali di akhir bulan Agustus ini. Dan kita pun sudah memesannya sekitar 1.300 vial,” kata Endang saat dihubungi, Selasa (16/8/2022).

Ia menjelaskan menipisnya stok ABU di Kabupaten Lebak lantaran meningkatnya angka kasus warga yang digigit ular berbisa. Terutama di beberapa puskesmas yang dekat dengan wilayah perkampungan Baduy yakni Puskemas Cisimeut, Puskesmas Bojongmanik dan Puskesmas Cirinteun.

“Untuk mengantisipasi kekurangan ABU di puskesmas-puskesmas tersebut, Dinkes akan menambah serum dari puskesmas lain yang tingkat kasusnya rendah,” imbuhnya.

Ia pun menambahkan, di APBD Perubahan 2022, Dinkes Lebak telah mengajukan anggaran untuk kebutuhan 1.300 vial dari kebutuhan biasanya 1.000 vial. Jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan hingga bulan Juli 2023.

“Soal ini kami sudah tekankan ke puskesmas ketika ada kejadian supaya segera koordinasi dengan puskesmas terdekat kalau stok ABU kosong atau kekurangan,” ucapnya. (San/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini