Beranda Kesehatan Kasus TBC Tinggi, Dinkes Tangsel Gencarkan Operasi Tuntas Lewat Ngider Sehat

Kasus TBC Tinggi, Dinkes Tangsel Gencarkan Operasi Tuntas Lewat Ngider Sehat

Petugas Ngider Sehat Puskesmas Ciputat mengunjungi rumah warga. (foto: Puskemas Ciputat)

TANGSEL – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) terus menggencarkan upaya eliminasi tuberkulosis (TBC). Hal itu menyusul masih tingginya jumlah kasus yang ditemukan sepanjang 2024 hingga pertengahan 2025.

Salah satu strategi andalan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel adalah program Ngider Sehat. Program itu berupa layanan jemput bola yang menyasar pemukiman warga untuk melakukan skrining penyakit menular, termasuk TBC.

Tisna, petugas lapangan Ngider Sehat Puskesmas Ciputat, menuturkan, pendekatan langsung ke masyarakat efektif untuk menjaring kasus yang sebelumnya tidak terdeteksi.

“Kami keliling ke lingkungan padat penduduk, kadang satu RW bisa sampai 25 warga kami periksa. Kalau ada yang batuk lebih dari dua minggu, langsung kami edukasi dan rujuk ke puskesmas,” ujarnya saat ditemui di Puskesmas Ciputat, Jumat (20/6/2025).

Meski begitu, Tisna mengaku, pelaksanaan di lapangan tak selalu mudah. Ia kerap menjumpai warga yang enggan diperiksa karena takut atau merasa malu.

“Ada juga yang merasa sembuh setelah beberapa hari minum obat, lalu berhenti. Padahal itu justru bisa memperparah dan memicu resistensi. Kami biasanya melibatkan tokoh lingkungan agar warga lebih percaya,” katanya.

Data Dinkes Tangsel menunjukkan bahwa cakupan pengobatan TBC mengalami lonjakan signifikan dalam lima tahun terakhir.

Pada 2021 tercatat 63 persen pasien menjalani pengobatan, meningkat menjadi 70 persen pada 2022. Angka itu melonjak tajam pada 2023 dan 2024, masing-masing mencapai 126 persen dan 124 persen. Hingga 13 Juni 2025, capaian sementara berada di angka 51 persen.

Kepala Dinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin menilai, peningkatan itu sebagai hasil dari penguatan sistem surveilans dan kolaborasi lintas sektor.

“Kami optimistis cakupan tahun ini bisa kembali melampaui target nasional. Semakin banyak kasus ditemukan, itu pertanda sistem deteksi kita bekerja,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga :  14 Warga Tangsel Positif Omicron, 1 Meninggal Dunia

Sejak awal 2024 hingga pertengahan Juni 2025, tercatat 8.720 kasus TBC di Kota Tangsel. Angka itu terdiri dari 6.205 kasus pada 2024 dan 2.515 kasus hingga pertengahan 2025.

Dinkes juga terus melakukan pelacakan kontak erat dan memberikan terapi pencegahan bagi kelompok rentan yang belum menunjukkan gejala.

“Tantangan tetap ada. Sebagai wilayah urban dengan mobilitas tinggi, pelacakan lanjutan terhadap pasien pendatang tidak selalu berjalan mulus,” ujar Allin.

Namun, kata Allin, pihaknya terus berupaya menekan angka putus berobat melalui pendekatan komunitas.

“Keberhasilan pengobatan bukan sekadar menyembuhkan satu orang. Tapi menghentikan mata rantai penularan,” katanya.

Penulis : Mg-Ahmad Rizki
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News