SERANG – Pengacara korban pembunuhan dan dugaan perampokan di Perumaham Puri Anggrek, Kota Serang, Toni Lembas Pasaribu mengatakan jika barang milik kliennya hilang, yaknu berupa uang tunai dan perhiasan.
Peristiwa yang terjadi pada awal Juni kemarin itu, kata Toni merupakan murni perampokan. Akibat peristiwa itu korban Wadison Pasaribu ditemukan warga dalam kondisi pingsan terbungkus karung di dapur rumahnya.
Sedangkan sang istri Petry Sihombing tewas dengan kondisi terikat di kamar tidur.
Petry kemudian dilarikan warga ke rumah sakit setelah anak korban berteriak meminta tolong sekira pukul 04.00 WIB. Pasca kejadian itu, kata Toni, kliennya sudah bisa dimintai keterangan.
Berdasarkan penuturan keluarga kepada Toni, ada beberapa barang yang hilang di rumah korban, berupa uang tunai dan perhiasan jenis cincin hingga emas milik korban.
Tapi, ia juga belum bisa memastikan berapa jumlah uang dan gram emas serta barang lain yang hilang tersebut karena rumah korban tengah masih dipasang garis Polisi.
“Karena kan sekarang posisi rumah itu kan belum bisa kami periksa. Dan polisi juga belum selesai melakukan olah TKP. Ini baru selesai dari Inafis, dari situ untuk olah TKP yang kedua,” kata Toni kepada wartawan, Senin (2/6/2025).
Toni juga bilang bahwa korban Wadison saat dimintai keterangan mengaku tidak tahu identitas dan jumlah pasti para pelaku.
Wadison mengaku, saat peristiwa itu, dirinya langsung dipukul para pelaku hingga tak sadarkan diri.
“Jadi dia tidak mengetahui berapa, berapa dan siapa karena dia langsung ditutup,” imbuhnya.
Payon Pasaribu, kakak dari Wadison Pasaribu mengutuk tindakan para pelaku yang telah berbuat sadis terhadap keluarganya. Ia meminta pihak kepolisian dapat mengungkap kasus ini hingga tuntas.
“Kita sangat berharap kepada pihak kepolisian supaya mengusut pembunuhan adik saya. Supaya kasus ini tuntas,” ujarnya.
Kuasa hukum korban, Lambas Toni Pasaribu mengaku, terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dari Polresta Serang. Ia berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus ini dan menangkap para pelaku.
“Untuk sekarang kami membiarkan pihak kepolisian melakukan penyelidikan. Harapan kami sangat berharap Polri, khsusunya Polresta Serang menangkap pelakunya karena ini sangat sadis,” tandasnya.
BantenNews.co.id juga sempat menghubungi Kasi Humas Polresta Serang Kota Ipda Raden Muhammad Maulani untuk menanyakan perkembangan penyelidikan Polisi.
Raden hanya menjawab saat ini belum ada perkembangan yang signifikan. “Belum ada,” kata Raden singkat saat dihubungi via pesan whatsapp.
Saat ditanya mengenai hasil autopsi korban Petry dan kondisi anak-anak mereka, Raden tidak menjawab.
Penulis : Audindra Kusuma
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd