Beranda Pemerintahan Kasus Kebakaran di Kota Serang Meningkat, Puntung Rokok Salah Satu Penyebab

Kasus Kebakaran di Kota Serang Meningkat, Puntung Rokok Salah Satu Penyebab

Ilustrasi - foto istimewa liputan6.com

SERANG – Kepala Seksi (Kasi) Kebakaran Damkar Kota Serang, Uba Agus Mauludin mengatakan kasus kebakaran yang terjadi di Kota Serang meningkat dari tahun sebelumnya.

Hal tersebut dibuktikan bahwa pada 2018, kasus kebakaran yang terjadi di Ibu Kota Provinsi Banten sebanyak 60 kasus. Sedangkan di 2019 sejak Januari hingga Oktober sudah mencapai 94 kasus kebakaran.

“Kasus kebakaran di tahun 2019 meningkat apalagi saat ini di musim kemarau. Puntung rokok juga menjadi penyebabnya. Karena banyak lahan ilalang. Dengan gesekan angin, ilalang bisa terbakar,” ujarnya usai menghadiri Sosialisasi Norma Standar Prosedur dan Manual (NSPM) pencegahan bahaya kebakaran dan bencana lainnya dalam implementasi pemberdayaan masyarakat melalui Sistem Keamanan Kebakaran Lingkungan (SKKL) di salah satu Hotel di Kota Serang, Kamis (17/10/2019).

Uba mengatakan titik rumput ilalang yang terbanyak berada di Kecamatan Cipocok dan Walantaka. Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Serang agar berhati-hati dan tidak sembarangan dalam membakar sampah atau memasak di dapur.

“Jadi harus berhati-hati. Jangan sembarangan, itu yang di sebut human error. Contohnya saat warga membakar sampah, jangan di tinggalkan saat api belum mati. Juga ketika memasak, jangan sampai ketiduran ataupun ditinggalkan,” ujarnya.

Sementara itu, Walikota Serang, Syafrudin mengatakan, peningkatan kasus kebakaran disebabkan masyarakat Kota Serang belum memahami pencegahan kebakaran.

“Tercatat warga Kota Serang sebanyak 85 persen belum tahu mengenai cara pencegahan kebakaran. Makanya kita lakukan sosialisasi terus menerus ke warga, mulai dari cara pencegahan hingga cara menghindari kebakaran,” ujarnya. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini