CILEGON – Wujud implementasi SNI ISO/IEC 17025:2017 tentang laboratorium, Karantina Pertanian Cilegon kembali melakukan pemusnahan arsip sampel dan sisa sampel uji laboratorium menggunakan mesin incinerator di Instalasi Karantina Hewan (IKH).
Menurut Arum Kusnila Dewi, Kepala Karantina Pertanian Cilegon, kegiatan pemusnahan kali ini merupakan kegiatan rutin setiap satu bulan sekali sesuai standar sistem manajemen integrasi Karantina Pertanian Cilegon.
“Pemusnahan juga dilakukan untuk mencegah kontaminasi Organisme Penggangu Tumbuhan/ Karantina (OPT/K) ke lingkungan sekitar ataupun ke sampel uji yang baru,” terang Arum, Senin (26/7/2021).
Dikatakanya, bahwa pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar dengan mesin incinerator dengan suhu berkisar 1000 ° C. Sehingga arsip sampel dan sisa sampel uji laboratorium itu dipastikan hangus terbakar menjadi debu dan dipastikan aman bagi lingkungan sekitar.
Sampel dan sisa uji laboratorium yang dimusnakan kali ini adalah 429 yang terdiri dari gandum, bungkil kedelai, benih jagung, biji jagung, corn strach, wheat flour, wheat bran, gula pasir, bawang merah, bawang putih, corn germ, corn gluten feed dan maltodektrin. Serta plat elisa 8 pcs, sentrifuge tube 84 pcs dan SAP ekstrasi 25 sampel.
Pemusnahan dilakukan oleh Pejabat Fungsional Karantina Tumbuhan, Tina Herlina, Apul Budiman, Pina Hendriana dan Andi Setiawan.
(Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
