Beranda Pemerintahan Kaitan Pengunduran Dirinya Sebagai ASN, Ati Tunggu ‘Undangan’ Golkar

Kaitan Pengunduran Dirinya Sebagai ASN, Ati Tunggu ‘Undangan’ Golkar

Kepala Bappeda Cilegon, Ratu Ati Marliati. (Foto : Gilang)

CILEGON – Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cilegon, Ratu Ati Marliati belum dapat memastikan kapan dirinya secara resmi akan mengajukan pengunduran diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), menyusul kabar pencalonannya sebagai Wakil Walikota yang diusung oleh partai Golkar.

Dirinya bahkan mengaku belum sama sekali berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) menyangkut dengan statusnya tersebut, kendati waktu pelantikan Edi Ariadi sebagai Walikota Cilegon tinggal menghitung hari.

“Belum (koordinasi dengan BKPP). Nanya-nanya juga belum, nanti saja kalau sudah (Edi Ariadi) dilantik, kemudian nanti Golkar mengundang ibu, baru nanti ibu menentukan langkah-langkahnya seperti apa,” ujarnya, Senin (18/2/2019).

Seperti yang telah diketahui, kakak perempuan mantan Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi ini digadang-gadang akan diusung partai berlambang pohon beringin tersebut sejak beberapa waktu silam. Namun lantaran status ASN yang disandangnya, menjadikan Ati belum dapat leluasa berkomentar terkait dengan dorongan parpol tersebut. “Tenang sajalah, yang pasti nanti juga dikabari kok,” katanya.

Terpisah Wakil Ketua I DPD II partai Golkar Cilegon, Arief Rivai Madawi menegaskan bahwa sebagai parpol pengusung pencalonan Ratu Ati Marliati, Golkar sudah melakukan banyak hal terkait dengan rencana itu.

“Kita sudah selesai semua, termasuk pleno partai semuanya sudah final bahwa mengusung Ibu Ati untuk itu (calon Wakil Walikota). Saya kira tinggal menunggu waktu saja, tinggal finalisasi saja. Tapi kalau dari sisi prinsip, sudah,” ujarnya.

Lebih jauh dirinya belum dapat berspekulasi kemungkinan akan adanya kandidat lain yang turut diusung oleh partai koalisi. “Saya kira semua kita serahkan sajalah ke mekanisme, aturan-aturan mainnya, kita fair. Yang tadinya walikota ngusung PDIP termasuk Golkar, nah sekarang yang diusung PDIP masuk (akan menjadi walikota definitif), mestinya secara etika kan giliran Golkar,” jelasnya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini