Beranda Uncategorized Kader PDI Perjuangan Sebut Anggota Parlemen Cilegon Bodoh

Kader PDI Perjuangan Sebut Anggota Parlemen Cilegon Bodoh

Status Ketua BMI Kota Cilegon, Supriyadi

CILEGON – Dua kader PDI Perjuangan Cilegon menyebut Anggota Parlemen di Kota Cilegon bodoh di media sosial. Dua kader partai kepala banteng itu yakni Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kota Cilegon, Supriyadi (nama akun Facebook Yadi Marhaen) dan Sekjen BMI Kota Cilegon, Nur Arifin yang menulis status di media sosial Facebook mereka.

Dalam statusnya mereka menulis “Hanya Orang bodoh yang ada di Parlemen Cilegon. Yang memilih DYNASTY KORUP. #saveWakilWalikotaCilegon”

Status Sekjen BMI Kota Cilegon, Nur Arifin

Tak ayal berkat status tersebut suasana politik di Cilegon cukup memanas. Status itu juga diduga terkait keluarnya surat keputusan Partai Golkar yang mengusung Ati Marliati sebagai Wakil Walikota Cilegon.

Ketua DPC BMI Kota Cilegon, Supriyadi menyatakan statusnya di Facebook itu bentuk kekecewaan pihaknya, sekaligus mengingatkan kepada anggota DPRD Kota Cilegon agar tidak salah pilih dalam menentukan Wakil Walikota Cilegon.

“Itu hanya sebagai mengingatkan saja kepada para anggota parlemen di Cilegon, ini tidak tertuju ke siapapun kok. Saya hanya menginginkan perubahan di Cilegon,” ujar Supriyadi, Sabtu (24/11/2018).

Dia menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin kembali terulang ketiga kalinya Cilegon terjerat kasus korupsi.

“Dengan adanya perubahan di Cilegon, saya tidak ingin terulang kembali ketiga kali dinasti korup di Cilegon. Oleh karena itu saya berharap anggota parlemen yang terhormat itu jangan salah memilih, kalau memilih berarti bodoh,” tandasnya.

Dia menyatakan bahwa sebenarnya statusnya itu hanya hal yang biasa saja. Sebab, tak menjurus ke pihak manapun.

“Saya kan tidak bicara ke siapapun anggota parlemen yang memilih dinasti korup ya, tapi kok jadi rame ya?, mungkin ada beberapa lah timses yang mencoba mengait-ngaitkan. Saya kan tidak menyebut nama dinasti korup itu, tapi kan yang lain itu sudah pasti tahu lah,” ucapnya.

“Saya sebagai masyarakat biasa, Cilegon hanya ingin ada perubahan. Kita juga tidak tahu siapa saja yang memilih dinasti korup itu. Saya sebagai masyarakat jelas kecewa sekali kalau anggota parlemen yang terhormat memilih kembali dinasti korup kembali. Karena mereka itu keterwakilan rakyat, lidah rakyat itu ada di mereka, keputusan rakyat itu ada di mereka, kalau dipilih lagi, berarti rakyat antipati dong kepada mereka, kok begini ya yang saya pilih, akhirnya kok saya merasa gak suka. Terus terang saja, banyak masyarakat yang gundah dengan persoalan ini, kok kenapa sih wakil walikotanya itu lagi. Cuman kan tidak masalah dalam demokrasi, tidak masalah itu dipilih lagi,” paparnya.

Namun begitu, kata dia, sebagai organisasi dalam hal ini BMI Cilegon, pihaknya mempunyai sikap dalam menentukan Wakil Walikota Cilegon.

“Sebagai organisasi BMI sendiri tegas ingin bicara pesoalan komitmen di parlemen terhadap perubahan di Cilegon, perubahan salah satunya tidak memilih dinasti korup,” tandasnya.

Dia menyatakan bahwa BMI Kota Cilegon komitmen mengawal Reno Yanuar yang merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan untuk menduduki jabatan Wakil Walikota Cilegon.

“Kalau kita sih terus terang dari internal mengawal Pak Reno Yanuar menjadi Wakil Walikota Cilegon. Karena beliau itu sudah diusung. DPP PDI Perjuangan juga sudah mengeluarkan surat langsung untuk menjadikan beliau menjadi Wakil Walikota,” katanya. (Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini