Beranda Uncategorized Kabupaten Serang Punya 12.700 Gubuk Reyot dan 69,11 Ribu Warga Miskin

Kabupaten Serang Punya 12.700 Gubuk Reyot dan 69,11 Ribu Warga Miskin

Tempat tinggal milik Johanah di Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang. (Wahyu/bantennews)

SERANG – Usia Kabupaten Serang sudah meninjak usia ke-492. Usia yang tidak lagi muda sebagai wilayah mandiri. Namun permasalahan seperti rumah tidak layak huni (RTLH) dan penduduk miskin masih menjadi pekerjaan rumah yang harus mendapat perhatian serius pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Tatu Chasanah tersebut.

Dari data yang dihimpun, ada sebanyak 12.700 rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Serang. Kondisi rumah selain memprihatinkan juga mengancam keselamatan penghuninya. Johanah (53), salah seorang penghuni gubuk reyot di Kampung Kepuh RT 04 RW 01, Desa Lebak Kepuh, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang mengaku ketakutan tertimpa atap rumah yang lapuk ketika hujan turun.

Johanah hanya bisa pasrah bernaung di rumah tidak layak huni tersebut karena tidak ada tempat lain untuk bernanung dalam kondisi tubuh yang sakit-sakitan. “Kalau hujan angin, saya takut ambruk,” kata Atin, putri semata wayang Johanah.

Di sisi lain, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 menyebutkan, Kabupaten Serang juga memiliki 69,11 ribu atau 4,63 persen penduduk miskin. Jumlah tersebut naik sebanyak 1.190 warga miskin jika dibanding tahun sebelumnya.

“Iya saya juga bingung, kok ini daerah nggak maju-maju. Padahal usianya sudah tua,” kata Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli, Selasa (9/10/2018).

Lili mengimbau kepada pemerintah daerah agar serius mengurus warga miskin di Kabupaten Serang dan tidak sekadar mengejar citra pembangunan infrastruktur semata. “Ada beberapa yang memang saya harus apresiasi lah, tapi banyak juga catatan yang harus dibenahi,” kata Lili.

Jika kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Serang terjamin, ia yakin warga Kabupaten Serang tidak meninggalkan tanah air untuk menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Timur Tengah. “Kasihan mereka, ada yang pulang hamil, cacat dan meninggal, walau memang ada juga yang berhasil di sana.” (you/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News