KAB. SERANG – Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) akhir tahun 2020 dalam Rapat Paripurna LKPJ yang dilaksanakan di Gedung DPRD Kabupaten Serang, Kamis (1/4/2021). Capaian pembangunan itu disampaikan sesuai data yang telah dirilis resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Laporan yang disampaikan kepada DPRD merupakan progress report tahunan tentang hasil penyelenggaraan urusan pemerintah daerah Kabupaten Serang. Ada yang perlu dievaluasi, tetapi berdasarkan angka BPS, banyak indikator pembangunan yang menunjukkan peningkatan terbaik,” ujar Tatu.
Tatu juga mengatakan pada tahun 2020, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Serang mengalami kenaikan dan menjadi tertinggi dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Banten. IPM Kabupaten Serang pada tahun 2020 menjadi 66,70 poin dari yang sebelumnya pada tahun 2019 adalah 66,38 poin.
“Fokus program Pemkab Serang adalah pada pencapaian IPM, karena indikator pembangunan ini mengarah pada kebutuhan dasar masyarakat. Alhamdulillah, mengalami peningkatan terbaik di Banten,” ujarnya.
Lanjut Tatu, predikat angka pengangguran tertinggi di Banten yang disandang Kabupaten Serang sejak tahun 2012 sudah terlepaskan.
“Berdasarkan data BPS per Agustus 2020, angka pengangguran di Kabupaten Serang sebesar 12,22 persen dan berada di urutan tertinggi ketiga dibandingkan delapan Kabupaten atau Kota di Banten,” ujarnya.
Sementara itu, selama kurun waktu 5 tahun, angka kemiskinan di Kabupaten Serang mengalami perubahan fluktuatif. Jumlah penduduk miskin pada 2019 sebanyak 61,54 ribu orang atau 4,08 persen. Kemudian, pada 2020 meningkat sebanyak 74,8 ribu orang atau 4,94 persen.
“Dampak pandemi Covid-19 telah meningkatkan angka kemiskinan di semua daerah. Namun angka kemiskinan Kabupaten Serang masih terendah ketiga di Banten,” ungkap Tatu.
Dikatakan Tatu, dinamika dan masalah penyelenggaraan pemerintahan daerah sangat kompleks. Oleh karena itu, masih terdapat berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang belum dilaksanakan secara sempurna.
“Kekurangan yang ada merupakan bahan evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2021 dan perencanaan di tahun-tahun berikutnya,” kata Tatu.
(Tra/Nin/Red)