SERANG – Sejumlah lembaga menunjukan perolehan suara Joko Widodo dalam hitung cepat (quick count) di Banten masih kalah dibandingkan Prabowo Subianto. Meskipun pada Pilpres 2019 ini Jokowi didampingi KH Ma’ruf Amin yang merupakan putera daerah Banten.
Lembaga survei Indo Barometer merilis perolehan suara di Banten untuk nomor Urut 01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin 37,5 persen dan nomor Urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno 62,95 persen. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis perolehan suara nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin 37,49 persen dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 62,51 persen.
Lembaga survei Indikator merilis perolehan suara nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin 36,79 persen dan nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno 63,21 persen.
Charta Politika merilis perolehan suara nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin 40,9 persen dan nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno 59.1 persen.
Hasil ini menunjukan bahwa suara Prabowo masih kuat di Provinsi Banten.
Pada Pemilu 2014 Banten merupakan basis pemilih dari Prabowo. Pada pemilu di Banten waktu itu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah telak dari rivalnya Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa dengan selisih suara 42,9 persen dan 57,1 persen.
Menanggapi hasil ini, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TKD) Jokowi-Amin di Banten Asep Rahmatullah menjelaskan fenomena pemilih di Banten memiliki karakter yang sulit diubah sehingga perolehan suara tidak jauh berbeda seperti pada Pemilu tahun 2014.
“Bayangkan Kiai Maruf yang orang Banten tidak bisa mengubah ini kan pengulangan terhadap konteks kemenangan (Prabowo) pada 2014,” kata Asep, Kamis (18/4/2019)..
Hasil ini pun membuat target perolehan suara Jokowi meleset di Banten. Sebelumnya Tim Kampanye Nasional dan TKD menargetkan perolehan suara Jokowi-Ma’ruf yakni 55 persen. “Makanya kita semalam diskusi hasil daripada laporan setiap DPC, C1 segala macem, apa penyebabnya? Kita akan melakukan analisa, kalau saya simpulkan ya itu,” katanya. (ink/red)